REPUBLIKA.CO.ID -- Belakangan ramai kontroversi tentang ekspor benih lobster yang diangkat salah satu majalah mingguan ternama Indonesia, majalah Tempo.
Dalam laporan utamanya itu, Tempo menguraikan sejumlah pihak yang mendapat jatah ekspor benih lobster termasuk ditulis dari sejumla tokoh di antaranya politikus Gerindra.
Gerindra pun mendapat kritik keras dan menjadi bulan-bulanan bullying di media sosial. Salah satu yang agak kurang mengenakan adalah mengganti atau mengedit logo Gerindra yang ada Garuda dan paduan merah putih dengan gambar lobster.
Terlepas dari kontroversi benar atau salah kebijakan ekspor benih lobster yang di zaman Ibu Susi Pudjiastuti dilarang, mengedit logo bendera sebuah partai adalah sesuatu yang keliru.
Bagi saya, ini tidak ada bedanya dengan oknum-oknum yang membakar bendera partai.
Jika memang mengkritik kebijakan dan keterlibatan politikus Gerindra, harusnya fokus di sana.
Paparkan bukti-bukti bahwa memang ada politikus Gerindra dalam ekspor benih lobster. Toh, hal-hal seperti ini tidak sulit membuktikannya. Lalu, tunjukkan kesalahan jika ada politikus menjadi agen ekspor benih lobster.
Pengirim: Ahmad Rifai, Cilandak, Jakarta Timur
Kamu mau respons artikel Surat Pembaca ini? Kirim kritik dan tanggapan Kamu ke Email: [email protected]