REPUBLIKA.CO.ID, ACEH BESAR -- Di tengah pandemi covid-19 yang melanda dunia, salah satu lembaga donor dari Korea Selatan, Korea International Cooperation Agency (KOICA)-Korea Association of Health Promotion (KAHP) melalui yayasan Permata Hati Mazas membantu pembangunan fasilitas sanitasi dan toilet untuk Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 28 Samahani Aceh Besar.
Kepala Kankemenag Aceh Besar H Abrar Zym SAg didampingi ketua Yayasan Permata Hati Mazas dr. Marzuki, Kamis (9/7) di MIN 28 Aceh Besar meresmikan pemakaian fasilitas bantuan dari Korea tersebut di tandai dengan pelepasan selempang dan pemasangan prasasti.
Turut hadir Camat Kuta Malaka Irda Junaidi SE MM,kepala KUA Murtadla SAg, kepala Puskesmas dr Masyitthah, ketua UKS/M Aceh Ichwanul Fitri MKes, perwakilan dinas kesehatan dan dinas pendidikan dari Aceh Besar dan Banda Aceh dan sejumlah kepala madrasah.
Ketua Yayasan Permata Hati Mazas dr Marzuki dalam laporannya menyampaikan, dari tahun 2018 - 2020 bersama lembaga donor dari Korea pihaknya telah menjalankan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di 30 sekolah dan madrasah yang ada di Aceh Besar dan Banda Aceh. “Hal itu kami lakukan melalui kegiatan pelatihan guru UKS, pemeriksaan kesehatan dan program dokter kecil. Sedangkan MIN 28 Samahani Aceh Besar merupakan satu satunya penerima program pembangunan fasilitas sanitasi dan toilet bantuan KOICA-KAHP Korea,” kata Marzuki dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
H Abrar Zym dalam sambutannya mengajak masyarakat dan dewan guru untuk menjaga dan merawat dengan baik berbagai fasilitas yang telah di bangun. Apalagi dalam aspek penataan lingkungan, sanitasi dan kebersihan membutuhkan kepedulian dari seluruh warga madrasah.
Ketua komite MIN 28, H Khalid Wardana MSi didampingi Kepala MIN 28 Mujiana SPdi mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang setinggi tingginya kepada lembaga donor yang telah membantu pembangunan fasilitas sanitasi yang sangat bagus.
Ia menambahkan, MIN 28 dengan jumlah murid 380 orang dan guru 36 orang akan terus melakukan upaya peningkatan kualitas siswa, SDM para guru dan berbagai fasilitas di madrasah, untuk itu sangat di harapkan dukungan dari berbagai pihak. “Apalagi dengan jumlah siswa yang terus bertambah, maka diperlukan bantuan penambahan ruang belajar,” kata Khalid Wardana.