RETIZEN -- Pengirim: M Anshar Ridho
Hagia Sophia akhirnya berubah fungsi menjadi masjid dari sebelumnya adalah sebuah museum. Hagia Sophia terletak di Istanbul, ibu kota Turki, yang dekat dengan Selat Bosphorus.
Kunci sukses berubah fungsinya Hagia Sophia ada dua: Pertama, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Kedua, rakyat Turki.
Erdogan bukan tidak mendapat kecaman dan sinisme dari kalangan internal dan eksternal Turki atas rencananya mengubah Hagia Sophia menjadi masjid.
Beberapa negara pun secara langsung mengkritik keras Erdogan seperti Yunani dan Siprus Yunani.
Sejumlah gereja Kristen Ortodoks juga mengecam langkah Erdogan atas Hagia Sophia ini. Namun Erdogan tetap teguh dengan sikapnya untuk membawa Hagia Sophia ke era baru.
Menghadapi tekanan-tekanan itu, Erdogan memainkan peran politik cukup bagus dalam diplomasi internasional. Dia memberikan argumen-argumen jelas dan tegas mengapa Turki harus menjadikan Hagia Sophia sebagai masjid.
Apalagi, Erdogan menjelaskan dengan gamblang, perubahan dari museum menjadi masjid ini sama sekali tidak mengubah keunikan, kekhasan, dan karakter Hagia Sophia yang dulunya adalah sebuah gereja.
Bahkan, dalam beberapa pernyataannya Erdogan mengatakan dirinya sangat menghargai pendapat dan masukan-masukan dari berbagai tokoh politik dan agama negara-negara lain.
Namun, kata Erdogan, Turki juga punya wewenang dan kedaulatan menjadikan tanah dan bangunan yang ada di dalam Turki untuk dijadikan apa.
Erdogan menyampaikan pesan kepada dunia bahwa masalah Hagia Sophia adalah masalah dalam negeri Turki. Rakyat Turki yang menentukan masa depan Hagia Sophia mau dijadikan seperti apa.
Erdogan menyindir sejumlah negara terutama Yunani yang menutup semua masjid saat mereka keluar dari kekuasaan Islam Eropa.
Negara-negara Muslim di seluruh dunia tidak ada yang ribet dengan pergantian fungsi ratusan masjid jadi gereja di Eropa.
Sikap ini yang membuat Erdogan mampu meyakinkan para tokoh agama Kristen di seluruh dunia termasuk di Roma, Italia.
Salut buat Erdogan, salut untuk rakyat Turki. Semoga ini menjadi sinyal kebangkitan Islam untuk merebut tanah jajahan Israel di Palestina.
Pengirim: M Anshar Ridho, Padang, Sumatra Barat
BACA JUGA: Hagia Sophia: Mengapa Harus Jadi Masjid?