RETIZEN -- Pengirim: Rini Irmawati*
Pemerintah mengatakan bahwa anggaran kesehatan untuk penanganan Covid-19 yang sebesar Rp 87,55 triliun tidak akan bertambah hingga akhir tahun. Walaupun kasus positif Covid-19 saat ini semakin banyak, anggaran tidak akan ditambah.
Pemerintah beranggapan bahwa naiknya kasus Covid-19 hanya karena tes yang semakin masif, bukan karena tidak diputusnya rantai sebaran corona. Pemerintah menganggap bahwa naiknya kasus ini seolah sesuatu yang wajar.
Justru program pelonggaran PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang seharusnya dievaluasi. Sebagaimana yang diketahui, pemerintah telah nekat melonggarkan PSBB untuk mengangkat perekonomian.
Dibukanya pusat-pusat perbelanjaan yang tidak memenuhi protokol kesehatan dan dibukanya layanan transportasi yang menjadi celah terjadinya penularan virus.
Materi dan kepentingan ekonomi ditempatkan di atas segala-segalanya tanpa mempedulikan nyawa rakyat.
Karena itu, mengoreksi sekaligus mengevaluasi kebijakan relaksasi PSBB dan era normal baru yang cenderung dipaksakan, mutlak diperlukan untuk mengendalikan peningkatan kasus.
Apalagi, pemerintah cenderung abai dalam mengontrol penerapan protokol kesehatan dalam menyambut era normal baru.
Pemerintah mestinya segera membuat terobosan penanganan masalah ini dan juga harus mengupayakan peningkatan anggaran penanganan wabah.
*Pengirim: Rini Irmawati, Sleman, Yogyakarta