REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —Elon Musk mengklaim, proyek chip komputer untuk otak yang sedang digarap startup Neurolink-nya akan mampu merawat bagian-bagian otak manusia. Beberapa di antaranya adalah yang terkena dampak kecanduan atau depresi.
Bahkan, dirinya yakin hal itu bisa diimplementasikan, mengingat Neuralink miliknya dimaksudkan untuk membangun ‘simbiosis’ antara manusia dan mesin. Dalam operasionalnya, hal itu akan memanfaatkan benang elektroda kecil yang lebih tipis dari rambut manusia.
‘’Tentunya ini bagus meski menakutkan. Segala sesuatu yang pernah kita rasakan atau pikirkan adalah sinyal listrik,’’ ujar dia membalas pertanyaan di akun resmi Twitternya.
Dia menambahkan, dalam mengimplementasikan rencananya, dibutuhkan modul yang ditempatkan di luar kepala (seperti mikrofon). Modul itu akan terhubung secara nirkabel ke perangkat di dalam otak manusia.
Secara umum, Neuralink yang dimilikinya sejak 2016 silam, memiliki tujuan untuk menghubungkan otak manusia ke komputer dengan menanamkan sensor mikro di dalamnya. Dengan melakukan hal itu diharapkan dapat digunakan oleh ahli bedah saraf untuk memantau aktivitas saraf dan menangani masalah mental tertentu. CEO Tesla itu sebelumnya juga mengumumkan, penggunaan teknologi tersebut diharapkan bisa mengobati penyakit mental yang terhubung dengan otak.
Hal itu juga ditegaskan oleh presiden Neuralink, Max Hodak yang menyatakan, perangkat jaringan saraf akan membantu industri medis, memungkinkan perawatan untuk Parkinson dan penyakit neurodegeneratif lainnya. Jika berjalan sesuai rencana, proyek Neuralink seharusnya akan melakukan percobaan pertama teknologinya pada manusia tahun ini.