Ahad 12 Jul 2020 20:02 WIB

Resafel? Batalkan RUU HIP Sajalah...

Tiba-tiba Pancasila mau diganti, sementara kasus Harun Masiku masih gelap.

Rep: Retizen/ Red: Elba Damhuri
Tradisi reshuffle di Hari Rabu
Foto: republika/kurnia fakhrini
Tradisi reshuffle di Hari Rabu

RETIZEN -- Pengirim: Arief Syamsudin*

Entah mengapa tiba-tiba ada partai politik yang begitu getol mengusung wacana resafel menteri kabinet Jokowi. Evaluasi belum jelas, kerja belum lama, dan wabah corona semakin dahsyat, tiba-tiba partai ini teriak ke sana ke mari minta resafel.

Apa rakyat butuh resafel saat ini? Sama sekali tidak. Tidak sama sekali. 

Rakyat butuh makan, tidak di PHK, pendapatan tidak hilang, pekerjaan tetap ada, bisnis terus bisa bergulir, dan anak-anak bisa sekolah dengan baik.

Wacana resafel yang diteriakkn sejumlah politikus ini mencerminkan mereka gagal memahami rakyatnya. Partai-partai ini gagal total memahami apa kebutuhan rakyatnya.

Ibarat suatu diagnosis, yang sakit jantung yang diobati bisulan. Begitulah wajah oknum politikus rakus dan partai tak pro rakyat Indonesia saat ini.

Sedih? So pasti sedih habis melihat kelakuan mereka yang sama sekali hanya mementingkan perut sendiri, kelompok sendiri, dan kekuasaan sendiri.

Resafel hanya mengalihkan isu-isu krusial lain seperti hilangnya Harus Masiku dalam kasus dugaan korupsi yang melibatkan satu partai besar.

Mengalihkan isu ada upaya sistematis dan semberono dari sejumlah partai yang ingin mengubah haluan Pancasila menjadi ekasila dan trisila. 

Ingin mengganti Ketuhanan Yang Maha Esa dengan Ketuhanan yang berkebudayaan. Apa ini? Kaum anti-Tuhan masuk ke sistem dan ingin merusak falsafah negara?

Saya mendukung langkah Pak Jokowi untuk menegur para menteri yang kerjanya tidak benar.

Bukan rahasia jika ada menteri yang fokus konsolidasi partai dan kepentingan pribadi untuk Pilpres 2024.

Jadi, mari fokus pada urusan bangsa. Jangan alihkan isu ya Bro. Batalkan RUU HIP. Kembalikan Pancasila.

Pengirim: Arief Syamsudin, Bandung, Jawa Barat

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement