REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Bea Cukai Kendari dorong kemajuan perekonomian Provinsi Sulawesi Tenggara dengan mendorong ekspor secara langsung dari provinsi tersebut. Pada Selasa (7/7) lalu, PT Weida Indocoir Prima yang merupakan salah satu perusahaan yang terletak di Kendari mengekspor serabut kelapa ke China untuk pertama kalinya langsung dari Kendari.
“Hal ini sejalan dengan salah satu fungsi kami yaitu industrial assistance, tentunya kami juga bekerja sama dengan Karantina Pertanian atas keberhasilan ekspor perdana PT Weida Indocoir Prima,” ungkap Denny Benhard, Kepala Kantor Bea Cukai Kendari, dalam siaran persnya Senin (13/7).
Dirinya menjelaskan ekspor perdana ini merupakan hasil sinergi antara Bea Cukai dan Karantina Pertanian yang tergabung dalam tim klinik ekspor Sulawesi Tenggara yang secara aktif memberikan pendampingan kepada perusahaan dari awal berdiri hingga ekspor perdana kali ini.
Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi, yang hadir dalam acara simbolis pelepasan kontainer 40 feet di Pelabuhan Kendari New Port, mengungkapkan apreasiasinya atas capaian ekspor kali ini. "Sebagai gubernur, saya sangat mengapresiasi capaian ini, dan berharap dengan meningkatnya kegiatan-kegiatan ekspor di Sulawesi Tenggara dapat memicu peningkatan investasi bidang lainnya selain tambang yang kini mendominasi ekspor Sultra," ujar Ali Mazi.
Denny kembali menambahkan bahwa Bea Cukai akan terus memberikan dukungan kepada industri dalam negeri untuk mendorong peningkatan daya saing produk ekspor. Dengan berhasilnya pendampingan ini, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lainnya untuk mulai menembus pasar ekspor yang masih terbuka lebar.
"Ekspor langsung dari Kendari itu cepat, mudah dan murah,” ujarnya