REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nyamuk diketahui menularkan virus, seperti Zika dan West Nile. Gigitannya dikhawatirkan dapat menyabarkan Covid-19 saat ini.
Meski begitu, belum ada bukti bahwa nyamuk dapat membawa Covid-19, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Itu karena virus corona tipe baru, SARS-CoV-2 diketahui menyebar dari droplet saat terjadi kontak dekat dengan penderitanya.
Infeksi virus kemungkinan besar hanya terjadi melalui tetesan pernapasan yang dikeluarkan ketika orang batuk, bersin, atau berbicara. Inilah sebabnya mengapa menjaga jarak sosial dan mencuci tangan adalah cara terbaik untuk menghindari Covid-19.
Joseph Conlon, mantan ahli entomologi Angkatan Laut AS dan penasihat teknis untuk American Mosquito Control Association, mengatakan ada beberapa alasan mengapa nyamuk tidak mungkin menularkan Covid-19. Pertama, virus corona tidak banyak beredar dalam darah. Kedua, virus perlu dicerna dan bertahan dalam proses pencernaan, yang mana perlu dipindahkan ke kelenjar ludah serangga untuk menginfeksi manusia.
“Ini adalah proses yang sangat rumit dan ada sejumlah hambatan berbeda di sana,” kata Conlon kepada ProPublica, dilansir Men's Health, Rabu (15/7).
Departemen Pertanian AS sedang melakukan penelitian untuk menguji secara resmi apakah virus SARS-CoV-2 dapat disebarkan oleh nyamuk atau tidak. Conlon berharap hasilnya akan secara resmi mendukung pernyataan WHO dan CDC AS tentang masalah ini.
Conlon mengatakan, apa pun hasilnya nanti tentu saja orang tetap khawatir atas gigitan nyamuk. Serangga terbang ini dapat menularkan beberapa penyakit lain dan bisa mengganggu kekebalan tubuh sehingga akan membuat orang sangat rentan terhadap infeksi virus corona.