Kamis 16 Jul 2020 00:24 WIB

Asma Nadia: Menulis Novel dari Karakter Nyata

Novel dari kisah nyata bisa menjadi pembelajaran bagi banyak orang.

Penulis Novel Asma Nadia dengan buku-buku karyanya.
Foto: dok Asma Nadia
Penulis Novel Asma Nadia dengan buku-buku karyanya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sedikitnya ada tiga novel dari 60 buku  Asma Nadia yang diterbitkan, yang beranjak dari karakter nyata. Setelah Cinta Dua Kodi yang telah pula diadaptasi ke film dan diperankan antara lain oleh Acha Setriasa, hadir novel Bidadari untuk Dewa berdasarkan kisah motivator muda: Dewa Eka Prayoga yang dalam usia 21 thn memperoleh 1 miliar pertamanya sebelum menikah, lalu  18 hari kemudian terkena utang 8 miliar rupiah.

Novel ketiga Sehidup Sesurga denganmu berdasarkan perjalanan kisah nyata Erlyani, sosok pengusaha muda yang bertahun-tahun menjadi asisten rumah tangga namun kini memiliki perusahaan kosmetik sendiri.

“Saya senang menulis novel dari kisah nyata, apalagi sosok-sosok yang diangkat memiliki perjalanan hidup yang inspiratif.” jelas Asma saat bersilaturahim  virtual dengan Republika.co.id, Rabu (15/7).

photo
Asma Nadia  (Foto: Dok. Pribadi)

Menurutnya lagi, novel-novel dari krakter dan pengalaman nyata bisa menjawab dalih anak muda yang menganggap sebuah novel cuma novel, fiktif.  “Novel-novel berdasarkan cerita nyata, sosok aslinya ada, perjalanan hidup yang penuh liku dan tantangan bukan cuma hasil imajinasi sehingga seharusnya real dan sangat bisa menjadi pembelajaran bagi banyak orang,” kata wanita yang sudah lima kali terpilih sebagai The World's 500 Most Influential Muslims (500 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia).

Buku terbarunya Istri Kedua yang diterbitkan Penerbit Republika dan saat ini sinetronnya sedang tayang di televisi pun beranjak dari kisah nyata.

 “Saya bersyukur sebagai penulis dipercaya menggenggam kisah-kisah hebat perjalanan hidup seseorang. Semoga hikmah yang didapatkan pengarang bisa pula menyapa pembacanya,” ujar Asma menutup pertemuan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement