REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) berencana untuk tetap mengupayakan bangkitnya industri otomotif lewat penyelenggaraan pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS).
Dalam rencana semula Gaikindo akan menggelar dua pameran, yakni GIIAS Surabaya 2020 dan The 28th GIIAS 2020, BSD-City. Namun, karena perkembangan Covid-19 di Jawa Timur yang belum mereda, Gaikindo memutuskan untuk menunda GIIAS Surabaya hingga tahun 2021. “Sebuah keputusan berat bagi kami untuk membatalkan penyelenggaraan GIIAS Surabaya 2020 karena industri otomotif saat ini telah siap untuk mulai bangkit kembali. Namun, kesehatan masyarakat khususnya di Jawa Timur tetap menjadi prioritas kami, sehingga dengan satu suara GAIKINDO mengambil keputusan ini," kata Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo dalam keterangan tertulisnya Kamis (16/7).
Ketua III Gaikindo Rizwan Alamsjah, yang juga adalah ketua penyelenggara pameran GIIAS, menegaskan penundaan ini bukan karena ketidaksiapan penyelenggaraan pameran melainkan adalah keputusan yang didasarkan atas kepedulian terhadap angka penyebaran Covid-19 di Jawa Timur khususnya kota Surabaya.
Untuk tahun ini, Gaikindo akan fokus pada The 28th GIIAS BSD City yang berlangsung pada 22 Oktober hingga 1 November 2020, di Indonesia Convention Exhibtion (ICE). Tentunya pelenggaraan pameran di BSD ini disertai dengan protokol kesehatan yang ketat baik pengunjung maupun peserta pameran. Selanjutnya di tahun 2021 Gaikindo merencanakan penyelenggaraan GIIAS The Series yang dapat dilangsungkan di empat kota, Surabaya, Jakarta, Makassar dan Medan.
Menurutnya bukan berarti keputusan ini akan menurunkan semangat industri otomotif Indonesia untuk terus bangkit, penyelenggaraan The 28th GIIAS 2020, BSD-CITY tetap diusung Gaikindo sebagai ajang yang memberikan dorongan yang dibutuhkan industri otomotif Indonesia. "Kami akan tetap berupaya mendukung pemulihan industri otomotif skala nasional dengan berlangsungnya GIIAS 2020 di BSD-City," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika