Senin 20 Jul 2020 00:50 WIB

Investigasi Twitter: 45 Akun Berhasil Diretas

Investigasi Twitter menemukan 130 akun diincar, dan 45 di antaranya sudah diretas.

Rep: Ali Mansur/ Red: Nora Azizah
Dari investigasi awal, Twitter telah menemukan sekitar 130 akun yang diincar peretas (Foto: ilustrasi penjahat siber)
Foto: Flickr
Dari investigasi awal, Twitter telah menemukan sekitar 130 akun yang diincar peretas (Foto: ilustrasi penjahat siber)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Twitter menyampaikan pada Sabtu (18/7) lalu, telah terjadi peretasan pada akun tokoh-tokoh terkemuka di dunia. Peretasan dilakukan dengan menyusup ke sistem internal perusahaan menggunakan kredensial beberapa karyawan.

Para peretas berhasil menjebol akun milik tokoh ternama, seperti Bill Gates, Elon Musk, Jeff Bezos, dan mantan Presiden AS, Barack Obama. Hal ini dalam sekejap menjadi perbincangan hangat di dunia.

Baca Juga

"Para penyerang berhasil memanipulasi sejumlah kecil karyawan dan menggunakan kredensial mereka untuk mengakses sistem internal Twitter, termasuk melalui perlindungan dua faktor kami," kata perusahaan seperti dikutip dari newindiaexpress, Ahad (19/7).

Dari investigasi awal, Twitter telah menemukan sekitar 130 akun yang diincar peretas. Sebanyak 45 di antaranya berhasil dibajak dengan cara reset password, kembali login. Kemudian, pelaku mengunggah tweet penipuan.

Selain itu, para peretas mengambil langkah-langkah untuk mulai mengunduh statistik dari delapan akun tersebut. Twitter mengatakan bahwa para penyerang tampaknya menggunakan taktik rekayasa sosial untuk memaksa karyawan mengambil tindakan tertentu dan membocorkan informasi penting.

Bahkan, peretas kemudian mengunggah pesan yang mendesak pengguna untuk mengirim bitcoin ke akun untuk menerima dua kali lipat jumlahnya. Twitter terpaksa mengeluarkan larangan total untuk tweeting dari semua akun yang diverifikasi.

The New York Times melaporkan bahwa serangan itu dikoordinasikan antara empat orang, salah satunya mengatakan ia adalah seorang karyawan Twitter. Dua dari kelompok itu, yakni dari AS dan Inggris.

Peretasan ini membuat para pelaku dengan mudah mendapatkan bitcoin yang setara dengan 180.000 dolar AS dalam hitungan jam. Biro Investigasi Federal (FBI) kini juga melakukan penyelidikan terhadap serangan tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement