REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Rektor Universitas Sumateran Utara (USU) Prof Dr Runtung Sitepu, SH mengatakan wisuda yang digelar di Kampus USU tahun ini tidak lagi ijazah diserahkan secara langsung kepada wisudawan, tetapi daring. Pada wisuda daring, ijazah diberikan orang tua kepada anaknya (wisudawan).
"Hal seperti ini baru pertama kali terjadi di Kampus USU, wisuda sarjana dilakukan secara daring (online)," ujar Runtung, dalam sambutanya pada Wisuda 981 Sarjana USU secara Daring Periode III TA 2019/2020 di Auditorium USU, Medan, Senin (20/7).
Ia mengatakan, situasi pandemi Covid-19 yang belum juga mereda. Karena itu, semua pihak harus berlapang dada menerima kenyataan bahwa penyelenggara wisuda kali ini harus digelar dengan sistem berbeda dari yang biasa dilakukan, yaitu melalui sistem daring atau online.
Hal ini mengingat belum dimungkinkannya kegiatan tatap muka dalam kerumunan yang dapat memicu lahirnya klaster baru penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat. "Universitas Sumatera Utara melalui Rumah Sakit USU juga melakukan berbagai upaya maksimal di tengah pandemi, yakni dengan memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien Covid-19," ujarnya.
Runtung mengatakan, Rumah Sakit USU saat ini telah memiliki Laboratorium Swab yang dilengkapi empat unit PCR untuk melakukan tes swab bagi pasien Covid-19 dan memiliki ruang isolasi khusus bagi pasien positif Covid-19. Pada 8 hingga 12 Juni 2020, Rumah Sakit USU juga telah berkontribusi aktif terhadap penanganan antisipasi pandemi dengan menggelar rapid test massal gratis.
"Hingga saat ini, Rumah Sakit USU terus melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 bekerjasama dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun lembaga-lembaga lainnya," katanya.
Sementara itu, dari jumlah 981 wisudawan USU secara daring Periode III TA 2019/2020 yakni 404 pria dan 572 pria.Sampai saat ini total lulusan USU mencapai 219.059 orang.