Selasa 21 Jul 2020 12:04 WIB

Wapres: Standar Kuliah Daring Harus Sama dengan Konvensional

Wapres pun meminta mahasiswa harus tetap bisa diuji sesuai standar sama.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Wakil Presiden Maruf Amin
Foto: Dok. KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin berpesan agar perkuliahan berbasis daring tidak mengecualikan kualitas pembelajaran. Ma'ruf meminta agar pengajar memastikan perkuliahan berbasis daring ini tetap sesuai standar dengan pembelajaran konvensional.

Ma'ruf pun meminta mahasiswa harus tetap bisa diuji sesuai standar sama. Hal ini agar kualitas pembelajaran dan lulusan program studi ini tetap dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. 

Baca Juga

"Pesan saya dalam pelaksanaan metode pembelajaran secara daring ini adalah jangan ada moral hazard yang menggampangkan metode pembelajaran secara daring ini, tidak boleh ada excuse terhadap kualitas, baik kualitas pembelajaran maupun pengujian," kata Ma'ruf saat menghadiri virtual Dies Natalis Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unasa) ke-17, dari rumah dinas Wapres, Jakarta, Selasa (21/7).

Ma'ruf pun menilai perlunya terobosan dalam kegiatan perkuliahan berbasis daring di masa pandemi Covid-19. Sebab, pendidikan berbasis teknologi dan aplikasi secara daring memiliki tantangan tersendiri.

"Pendidikan berbasis teknologi secara daring membutuhkan kreativitas, para pengajar perlu keluar dari gaya konvensional dan lebih inovatif dalam menyiapkan materi dan mekanisme pembelajaran," kata Ma'ruf.

Ma'ruf berharap pengajar juga memanfaatkan seluruh potensi teknologi yang ada untuk membantu pelaksanaan pembelajaran. Begitu juga mahasiswa, diharapkan harus lebih mandiri.

Sebab, mencermati perkembangan pandemi Covid-19 saat ini dan belum juga ditemukan vaksin sehingga membutuhkan waktu proses perkuliahan bisa kembali seperti sedia kala.

"Mahasiswa harus dapat memanfaatkan seluruh sumber pengetahuan untuk melengkapi proses pembelajaran jarak jauh ini," ujar Ma'ruf.

Namun, meskipun terdapat banyak tantangan, Ma'ruf menilai pembelajaran secara daring juga memberikan keuntungan antarperguruan tinggi dalam sinergi saling menguatkan. Apalagi, penggunaan teknologi membuat sumber pengetahuan tidak lagi menjadi terbatas.

Karena itu, ia berharap mahasiswa dan sivitas akademika UNUSA juga dapat beradaptasi dengan kondisi pandemi ini. Hal ini juga sejalan dengan momentum ini seiring dengan hadirnya revolusi industri 4.0 di mana pemanfaatan teknologi informasi tidak dapat dihindari.

"Pandemi COVID-19 tidak selayaknya membuat kita mundur, tetapi tetap harus bergerak maju dengan segala keterbatasan yang ada," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement