REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menyiapkan rumah singgah diperuntukkan khusus civitas akademika UNS yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Rumah singgah tersebut berada di belakang Rumah Sakit (RS) UNS di Jalan Ahmad Yani, Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Rektor UNS, Jamal Wiwoho mengatakan, rumah singgah yang diberi nama Gedung Medical Education Reseach Centre (MER-C) tersebut memiliki kapasitas 60 tempat tidur.
"Telah terjadi peningkatan kasus baru yang signifikan di Solo Raya dalam beberapa waktu terakhir. Sebagian dirawat di Rumah Sakit UNS. Karenanya, RS UNS saat ini sedang menyiapkan rumah singgah untuk merawat civitas akademika UNS yang positif Covid-19 tanpa gejala," papar Jamal dalam jumpa pers secaea virtual, Selasa (21/7).
Pada 11-12 Juli 2020, RS UNS menerima 25 pasien positif Covid-19 dari RSUD dr Moewardi yang terdiri dari residen dokter spesialis dan tenaga administrasi untuk menjalani isolasi di RS UNS. Mereka merupakan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) UNS.
Pada Selasa pagi, Jamal mendapatkan informasi dari RS UNS, terkait jumlah pasien terkonfirmasi Positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tersebut. Jumlahnya mencapai 72 pasien, yang terdiri dari 67 positif Covid-19 dan lima pasien masih menunggu hasil swab. Pasien tersebut terdiri dari masyarakat umum dan tenaga kesehatan. Karena jumlahnya yang cukup banyak, maka para pasien tersebut ditempatkan di bangsal khusus Covid-19 yaitu di lantai 5 dan 7 dengan kapasitas 80 tempat tidur.
"Dalam dua minggu terakhir tercatat sebanyak 12 pasien dinyatakan sembuh dan boleh pulang setelah hasil swab negatif," imbuh Jamal.
Jamal menambahkan, UNS juga menyiapkan tempat tinggal bagi pasien Covid-19 dari kalangan civitas akademika UNS yang dinyatakan sembuh. Mereka dibebaskan untuk pulang ke rumah maupun indekos. "Namun jika ada sesuatu yang dianggap kurang kondusif, UNS menyiapkan kamar di UNS Inn. Kamarnya lumayan banyak karena tingkat hunian selama pandemi juga tidak terlalu banyak," ujarnya.