Rabu 22 Jul 2020 18:45 WIB

Minuman Manis Bahayakan Kesehatan Jantung Perempuan

Risiko terkena gangguan jantung lebih tinggi pada perempuan yang gemar minum manis.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Minuman manis dapat meningkatkan risiko perempuan terhadap penyakit jantung.
Foto: Flickr
Minuman manis dapat meningkatkan risiko perempuan terhadap penyakit jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perempuan yang hobi mengonsumsi minuman bergula sebaiknya lebih berhati-hati. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko perempuan terhadap penyakit jantung.

Studi terbaru mengungkapkan bahwa perempuan yang mengonsumsi satu porsi atau lebih minuman bergula per hari memiliki risiko penyakit jantung yang lebih tinggi daripada perempuan yang tak meminum minuman bergula. Risiko ini dapat meningkat hingga lebih dari 20 persen.

Baca Juga

Studi yang dimuat dalam Journal of the American Heart Association ini melibatkan lebih dari 100 ribu guru perempuan di Kalifornia, Amerika Serikat. Hasil studi menemukan adanya perbedaan risiko yang signifikan antara perempuan yang gemar meminum minuman bergula dengan perempuan yang jarang atau tak pernah minum minuman bergula.

Salah satu temuannya, perempuan yang meminum satu porsi atau lebih minuman bergula memiliki risiko 26 persen lebih tinggi untuk membutuhkan operasi seperti angioplasti untuk melancarkan peredaran darah

Selain itu, kelompok yang sama juga memiliki risiko 21 persen lebih tinggi untuk mengalami strok dibandingkan perempuan yang jarang atau tak pernah minum minuman bergula.

Risiko ini juga dipengaruhi oleh jenis minuman bergula yang dikonsumsi. Perempuan yang minum minuman bergula berbasis buah sebanyak satu porsi atau lebih per hari memiliki risiko 42 persen lebih tinggi terhadap penyakit jantung. Sedangkan perempuan yang setiap hari minum minuman bersoda memiliki risiko 23 persen lebih tinggi terhadap penyakit jantung.

Tim peneliti juga menemukan bahwa perempuan yang paling banyak meminum minuman manis umumnya berusia lebih muda, perokok, obesitas, dan cenderung tak menjalankan pola makan sehat. Studi ini tak mengungkapkan hubungan sebab-akibat antara konsumsi gula dan penyakit jantung. Akan tetapi, tim peneliti mengatakan ada beberapa alasan yang membuat gula dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Salah satu alasannya, konsumsi gula berlebih meningkatkan kadar gula dan konsentrasi insulin di dalam darah. Kondisi ini dapat meningkatkan nafsu makan yang kemudian berujung pada obesitas.

"(Obesitas) sebuah faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular," ungkap ketua tim peneliti dari Family and Public Health di University of California Cheryl Anderson, seperti dilansir Health 24.

Alasan kedua, terlalu banyak kadar gula di dalam darah juga berkaitan dengan stres oksidatif, inflamasi, resistensi insulin, profil kolesterol tak sehat, serta diabetes tipe 2. Berbagai permasalahan kesehatan ini berkaitan dengan pembentukan aterosklerosis.

"Penyempitan pada arteri yang mendasari sebagian besar penyakit kardiovaskular," pungkas Anderson.

Bagi sebagian orang, soda diet mungkin tampak seperti alternatif yang lebih sehat untuk penggemar minuman manis. Akan tetapi, soda diet mengandung pemanis buatan yang diketahui berkaitan dengan risiko masalah kesehatan lain.

American Heart Association mengungkapkan bahwa air putih merupakan minuman yang paling sehat dan mudah didapatkan. Air putih tak mengandung gula, pemanis buatan, atau kalori.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement