Rabu 22 Jul 2020 23:06 WIB

Menko PMK: Perlindungan Anak Tentukan Keberhasilan Indonesia

Masa depan Indonesia yang berdaya saing dan unggul berada di tangan 79,55 juta anak.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy
Foto: ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan cara melindungi, merawat, dan menjaga anak akan menentukan keberhasilan Indonesia emas pada 2045. "Bagaimana kita merawat, melindungi, memelihara dan mengasihi anak akan menentukan ia akan jadi apa di masa depan," kata dia di Jakarta, Rabu (22/7).

Muhadjir Effendy menganalogikan saat ini semua pihak, terutama orang tua, sedang menanam tanaman yang nanti dipanen kira-kira 30 hingga 40 tahun oleh bangsa Indonesia. Ia mengatakan masa depan Indonesia yang berdaya saing dan unggul berada di tangan 30,1 persen penduduk atau sekitar 79,55 juta anak.

Baca Juga

"Kita bayangkan kalau ada anak yang sekarang umur 10 tahun berarti nanti 2045 atau Indonesia emas, umurnya sudah 35 tahun," katanya.

Anak-anak yang saat ini sedang dalam masa pertumbuhan maka pada 2045 bisa saja mereka menjadi menteri, bahkan presiden, ujar dia. Dalam kesempatan itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla tersebut juga mengingatkan dalam diri anak terdapat semacam "kotak hitam" yang tidak diketahui isinya apa saja.

"Di dalam kotak hitam itu ada situasi yang kompleks, dan kotak hitam ini akan menentukan anak akan menjadi apa," ujar dia.

Kendati demikian, setiap orang tua dan pihak-pihak terkait tidak bisa menyerahkan sepenuhnya kotak hitam itu pada anak, dengan kata lain perlu ada intervensi untuk arah masa depannya yang baik. "Tetapi kita memang tidak bisa 100 persen menentukan masa depan anak karena setiap anak memiliki bawaannya," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement