Rabu 22 Jul 2020 23:12 WIB

'Jangan Hilangkan Kesempatan Anak untuk Belajar'

Peringatan Hari Anak Nasional jadi momentum perlindungan anak secara keseluruhan.

Pendidikan anak (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pendidikan anak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Peringatan Hari Anak Nasional dinilai sebagai momentum bagi semua pihak untuk memastikan anak terlindungi secara fisik dan psikis. Hari Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli.

                               

"Hari Anak Nasional merupakan momentum untuk memastikan anak terlindungi secara keseluruhan," ujar Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Wisnu Widjanarko, Rabu (22/7).

Wisnu yang merupakan dosen komunikasi keluarga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman tersebut mengatakan seluruh pihak terkait harus memastikan anak bertumbuh dan berkembang dengan baik, terutama pada masa pandemi Covid-19. Dia menyebut, orang tua sebagai wahana pertama dan utama hingga pemerintah harus memastikan perlindungan terhadap anak telah berjalan dengan baik.

"Pastikan anak tumbuh dan berkembang secara bahagia sekaligus tidak kehilangan kesempatan untuk belajar," kata dia.

Wisnu mengatakan orang tua memiliki kesempatan dan andil besar untuk memastikan hal tersebut dapat berlangsung sesuai harapan. Salah satu caranya yaitu dengan menjadikan rumah sebagai pusat dan sumber belajar yang membahagiakan. "Untuk itu komunikasi keluarga memiliki andil, yakni membersamai melalui interaksi yang mengedukasi dan memotivasi tanpa menggurui," ujarnya.

Menurut dia, perlindungan anak di masa pandemi Covid-19 juga termasuk melindungi anak dari kemungkinan paparan virus. Salah satu cara yang dapat dilakukan orang tua adalah dengan mengintensifkan sosialisasi dan edukasi terkait adaptasi kebiasaan baru kepada anak-anak mereka.

"Cara yang efektif adalah dengan memproteksi anak dan mengedukasi mengenai pentingnya menerapkan adaptasi kebiasaan baru sehingga sekaligus dapat menjaga anak dari segala risiko yang tidak diinginkan," ujar Wisnu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement