Kamis 23 Jul 2020 19:43 WIB

Penjualan Mercedes Benz Turun 33 Persen Terdampak pandemi

Penjualan mobil mewah turut terdampak pandemi.

PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia meluncurkan The New C180  di Bogor.
Foto: Republika/Eric Iskandarsjah Z
PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia meluncurkan The New C180 di Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi virus corona (COVID-19) yang melanda Indonesia dalam beberapa bulan terakhir memberikan dampak signifikan terhadap industri otomotif. Penjualan mobil mewah turut terdampak pandemi.

PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) mengatakan bahwa pandemi virus corona berdampak pada penurunan penjualan mobil segmen premium market itu sampai 33 persen.

Baca Juga

"Ini sedikit lebih rendah karena kalau bicara passanger car berdasarkan data dari Gaikindo secara keseluruhan terjadi penurunan 40 persen," kata Deputy Director Sales Operation and Product Management PT MBDI Kariyanto Hardjosoemarto, dalam jumpa pers virtual, Kamis (23/7).

Kari mengatakan bahwa penurunan penjualan terjadi saat masa awal penerapan PSBB. Menurut dia, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan penjualan mobil segmen premium tersebut.

"Kami juga mengalami dampaknya penurunan terhadap penjualan Mercedes-Benz di Indonesia pada saat awal PSBB, fokus konsumen lebih kepada safety atau kesehatan sehingga mereka menunda untuk membeli kendaraan," ujar Kariyanto Hardjosoemarto.

Lebih lanjut, penerapan PSBB juga sedikit mempengaruhi ketersediaan mobil yang diproduksi sehingga berdampak pada berkurangnya stok di pasar.

"Secara kapasitas produksi terpengaruh tapi sebelum pandemi kan kita masih ada stok dari bulan sebelumnya. Secara keseluruhan tidak terganggu, tapi ada tipe tertentu yang parts-nya dari luar itu butuh proses," ucap dia.

Kini seiring dengan adanya pelonggaran aktivitas, PT MBDI pun optimistis pasar mobil di Indonesia kembali bergairah seperti semula.

"Kami optimis di semester kedua akan terjadi improvement dari sisi demand. Mungkin tidak akan kencang dari tahun lalu, tapi kami tetap melihat hal positif ke depan baik secara bisnis dan premium market," imbuhnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement