Jumat 24 Jul 2020 17:10 WIB

Unisba Targetkan Tahun Ini Buka S3 Komunikasi Harus Priorita

Pembukaan S3 Komunikasi Unisba ini sudah diwacanakan sejak lama. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Rektor Unisba Prof Edi Setiadi melantik Direktur Program Pascasarjana, Prof Neni Yulianita dan Asisten Direktur I Ratna Januarita dan Asisten Direktur II, Dr Titik Respati di Aula Unisba, Jalan Tamansari Unisba, Jumat (24/7).
Foto: Arie Lukihardianti/Republika
Rektor Unisba Prof Edi Setiadi melantik Direktur Program Pascasarjana, Prof Neni Yulianita dan Asisten Direktur I Ratna Januarita dan Asisten Direktur II, Dr Titik Respati di Aula Unisba, Jalan Tamansari Unisba, Jumat (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rektor Unisba Prof Edi Setiadi melantik Direktur Program Pascasarjana, Prof Neni Yulianita dan Asisten Direktur I Ratna Januarita dan Asisten Direktur II, Dr Titik Respati di Aula Unisba, Jalan Tamansari Unisba, Jumat (24/7). Pimpinan baru di Pascasarjana Unisba ini diharapkan bisa menjadikan Unisba lebih hebat lagi dan melesat. Salah satu tugas yang diamanatkan kepada direktur baru adalah pembukaan Prodi S3 Komunikasi.

"Pembukaan S3 Komunikasi ini sudah diwacanakan sejak lama. Hingga kini progresnya belum signifikan. Kebetulan direktur baru dari komunikasi, makanya saya tekankan kepada beliau," ujar Edi.

Edi mengharapkan, pembukaan S3 Komunikasi ini bisa terlaksana di tahun ini. Terlebih di masa pandemi ini, prosesnya dilakukan secara daring. Dengan begitu diharapkan prosesnya bisa lebih efektif. 

"Seperti visitasi lapangan dilakukan secara daring. Namun, dalam sistem daring ini harus hati-hati dalam mengunggah berkas. Lebih cermat lagi, khawatir salam atau ada yang terlewat," katanya.

Saat ditanya tentang kendalanya, Edi mengatakan, di antaranya adalah pada publikasi jurnal ilmiah yang harus terindeks Scopus. "Dulu, syarat wajib ini yang susah, tapi sekarang sudah terpenuhi. Jadi, mudah-mudahan tahun ini bisa terealisasi," katanya.

Selain S3 Komunikasi, kata dia, Unisba juga mengharapkan direktur baru bisa mempersiapkan pembukaan Prodi S2 Akuntansi dan Prodi Apoteker (profesi).

Sementara menurut Direktur Program Pascasarjana, Prof Neni Yulianita, untuk pembukaan prodi baru saat ini masih dimoratorium. "Kalau moratorium itu sudah dicabut kembali, kita akan langsung memprosesnya. Saya kan guru besar Komunikasi. Jadi tentu ini menjadi bagian bidang saya," kata Neni.

Terlebih, kata dia, dokumen pengajuan S3 Komunikasi sudah di Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi ( LLDikti). Sebelum ke kementerian, pemberkasan dokumen juga dilakukan di LLDikti.

Neni mengaku, selama ini yang menjadi kendala memang publikasi jurnal dosen yang harus terindeks Scopus. Tapi, sekarang sudah tidak ada masalah. "Mudah-mudahan lancar perjalanannya dan target kita di tahun ini bisa operasional, semoga terlaksana," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement