REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi, Jawa Barat, melaksanakan prosesi Wisuda bagi mahasiswa/i Program Magister, Profesi, Sarjana dan Ahli Madya periode April dan Juli Tahun Akademi 2019/2020. Prosesi wisida ini digelar secara offline atau luar jaringan (luring) dan online atau dalam jaringan (daring), Kamis (23/7).
Wisudawan dan wisudawati yang hadir langsung atau diwisuda secara luring di Gedung Sasana Krida Unjani, merupakan perwakilan dari program studi/jurusan/fakultas masing-masing. Begitupun dengan jumlah undangan yang hadir langsung di lokasi wisuda luring, jumlahnya dibatasi.
Menurut Rektor Universitas Achmad Yani Prof. Hikmahanto Juwana, S.H.,LL.M.,Ph.D, para lulusan secara gradual akan turut dibekali dengan ijazah dan transkrip akademik digital. Hal ini diberlakukan untuk menjaga keamanan seperti tindak pemalsuan.
"Dengan adanya ijazah digital, maka para alumni tidak perlu lagi datang ke kampus untuk legalisir ijazah, karena ijazah yang Anda dapatkan saat ini sudah memungkinkan untuk dicek, diverifikasi, dan diautentikasi secara online," ujar Hikmahanto, Jumat (24/7).
Demikian juga, kata dia, dengan sistem Penomoran Ijazah Nasional atau PIN yang akan mulai diterapkan di Unjani. Sistem ini, memberikan rekognisi terhadap para lulusan, termasuk para user yang tidak perlu lagi khawatir terhadap adanya isu ijazah palsu. Karena, ke depan keabsahan ijazah akan traceable dalam sebuah sistem daring bernama SIVIL atau Sistem Verifikasi Ijazah Elektronik
Sementara terkait bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, kata dia, Unjani kini masuk pada peringkat ke-50 dalam kelompok penelitian klaster utama dan naik ke peringkat ke-97 dari 4.597 Perguruan Tinggi dalam daftar Perguruan Tinggi/Universitas terbaik di Indonesia.
"Tentu ke depan kami berharap, bahwa Unjani dapat masuk ke peringkat 50 besar atau bahkan 10 besar, dengan didukung oleh upaya yang sinergis baik itu dari LPPM, maupun unit-unit terkait khususnya para dosen yang perlu terus meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitiannya," paparnya.
Kepada para wisudawan/wisudawati, Hikmanto meminta, agar tetap humble atau rendah diri. Sebab, sesungguhnya perjalanan para wisudawan dan wisudawati masih sangatlah panjang.