Sabtu 25 Jul 2020 05:36 WIB

Mitos dan Fakta Soal Olahraga Saat Pandemi

Banyak informasi beredar seputar olahraga yang ternyata hanyalah mitos.

Warga menggunakan pelindung wajah saat berolahraga di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari-Blok M, Jakarta, Ahad (19/7). Pemprov DKI Jakarta menyediakan sebanyak 31 titik Kawasan Khusus Pesepeda (KKP)  sebagai pengganti Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) yang berlaku pada hari minggu dari pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga menggunakan pelindung wajah saat berolahraga di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari-Blok M, Jakarta, Ahad (19/7). Pemprov DKI Jakarta menyediakan sebanyak 31 titik Kawasan Khusus Pesepeda (KKP) sebagai pengganti Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) yang berlaku pada hari minggu dari pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis kedokteran olahraga Michael Triangto mengungkap banyak mitos seputar olahraga di saat pandemi. Salah satunya  anggapan yang menyebut mengikuti car free day (CFD) aman karena berada di udara terbuka sehingga tidak memungkinkan tertular COVID-19.

Menurut dia, itu hanyalah mitos. Sebab, biasanya CFD penuh dengan masyarakat yang bergerombol. Tentunya akan sulit untuk menjaga jarak. Risiko  akan bertambah jika masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan misalnya tidak menggunakan masker.

Baca Juga

"Yang jelas akan memudahkan untuk terinfeksi," katanya, Jumat (24/7) melalui siaran pers.

Hal keliru lainnya adalah anggapan berenang yang sama dengan mandi sehingga baik untuk mencegah COVID-19. Menurut dia, jika berenang dilakukan di kolam renang pribadi dan dijamin tidak ada orang lain yang menggunakan kolam maka resiko mengalami penularan menjadi rendah.

Namun bila hal tersebut dilakukan di kolam renang umum dan terlebih lagi jika tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik maka resiko terinfeksi menjadi besar.

Anggapan keliru lain ialah bersepeda merupakan olahraga paling aman selama Pandemi COVID-19. Jika dikatakan paling aman tentunya harus mematuhi protokol kesehatan. Saat bersepeda keluar rumah harus dalam keadaan sehat, bersepeda sendiri ataupun dengan keluarga serumah dan juga memilih daerah yang dilewati yang tergolong dalam zona hijau.

Bila bersepeda tanpa menggunakan masker secara benar, dilakukan bersama dengan orang yang tak dikenal, kelompok pesepeda tersebut berjumlah lebih dari lima orang dan tidak menjaga jarak dari satu pesepeda dengan pesepeda lain sejauh 20 meter atau lebih maka resiko untuk terinfeksi menjadi sangat besar.

"Bersepeda dalam berkelompok juga meningkatkan kemungkinan kita untuk mengayuh sepeda melampaui batas-batas kemampuan yang tentunya dapat mengganggu kesehatan tubuh kita", ujarnya.

Namun ada juga fakta dari anggapan yang beredar di masyarakat seperti segera mandi dan berganti pakaian setelah berolahraga di luar rumah untuk menghindari penularan COVOD-19.

"Pada saat kita berolahraga di tempat umum, meskipun kita menjalankan protocol kesehatan namun tetap saja akan membuat diri kita berada di dalam situasi yang tidak pasti. Kita tidak dapat meyakini diri kita selama berolahraga di luar itu tidak terkontaminasi virus Covid, dan tentunya kita juga tidak berharap membawa pulang penyakit apapun ke dalam lingkungan keluarga kita di rumah," kata Michael.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement