REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Studi yang dilakukan International Solid Waste Association menyatakan, jumlah sampah plastik yang mengalir ke lautan dan membunuh kehidupan laut bisa tiga kali lipat dalam 20 tahun ke depan. Hal ini dapat dicegah dengan perusahaan dan pemerintah dapat secara drastis mengurangi produksi plastik.
Penelitian baru ini menunjukan, konsumsi plastik sekali pakai telah meningkat selama pandemi virus Corona. Masker dan sarung tangan lateks terbuang setiap hari di pantai-pantai terpencil Asia.
Tempat pembuangan sampah di seluruh dunia menumpuk tinggi dengan jumlah tinggi untuk wadah makanan yang dapat dibawa pulang dan kemasan pengiriman daring.
Ilmuwan dan pakar industri untuk The Pew Charitable Trusts dan SYSTEMIQ, menyatakan, jika tidak ada tindakan yang diambil, jumlah plastik yang masuk ke laut setiap tahun akan meningkat. Dari awalnya mencapai 11 juta ton menjadi 29 juta ton, meninggalkan 600 juta ton kumulatif atau setara dengan 3 juta paus biru melayang di lautan pada 2040.