Sabtu 25 Jul 2020 21:10 WIB

Remaja Perlu Dapat Imunisasi Ulang

Antibodi dari imunisasi dasar yang diperoleh mulai menurun saat remaja.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Imunisasi
Foto: MGIT4
Ilustrasi Imunisasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Spesialis anak dari Departemen Imunisasi Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia Sri Rezeki S. Hadinegoro mengatakan, remaja perlu mendapatkan imunisasi ulangan. Sebab, banyak penularan penyakit infeksi terjadi pada remaja. Khususnya mereka yang berada di lingkungan pondok pesantren.

Sri menjelaskan, remaja perlu diimunisasi ulang karena antibodi dari imunisasi dasar yang diperoleh mulai menurun. "Maka diperlukan imunisasi ulangan. Ini untuk mencegah suatu penyakit yang diperlukan titer antibodi protektif (spesifik untuk setiap antigen)," ujarnya saat berbicara di webinar awam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bertema 'Kesehatan Anak di Sekolah Berasrama: Pesantren dan Boarding School', Sabtu (25/7).

Baca Juga

Dia menyebutkan imunisasi berulang dilakukan pada masa remaja untuk mengejar ketertinggalan imunisasi pada anak yang tidak lengkap imunisasinya atau yang belum pernah mendapatkan imunisasi. Apalagi, dia melanjutkan, penularan penyakit infeksi mudah terjadi di pondok pesantren, seperti asrama.

Ia menyebutkan delapan santri di Cisauk, Tangerang, Banten yang terjangkit Hepatitis A beberapa waktu lalu. Ada pula dua santri di Bandung, Jawa Barat yang terinfeksi difteri.

Dia merekomendasikan ada beberapa imunisasi yang dianjurkan untuk remaja. Yaitu vaksinasi Td/Tdap untuk mencegah tetanus, difteri, dan pertusis bisa dilakukan ulangan. Kemudian, dia melanjutkan, imunisasi measles rubella (MR) atau MMR untuk mencegah rubella, campak, dan gondongan juga bisa dilakukan berulang.

Kemudian, dia melanjutkan vaksin Hepatitis B untuk mencegah kanker hati bisa juga diberikan untuk mengejar vaksin yang terlewat. Selain itu, ia menyebutkan remaja juga bisa mendapatkan imunisasi Hepatitis A untuk mencegah infeksi penyakit kuning yang mudah menular dan menjadi wabah.

"Kemudian vaksin human papillomavirus (HPV) untuk mencegah kanker serviks khusus untuk remaja putri," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement