REPUBLIKA.CO.ID, Acara Wisuda ke-159 Universitas Diponegoro tahun 2020, yang dihelat secara virtual di gedung Prof Sudharto, kompleks kampus Universitas Diponegoro (Undip), Tembalang, Kota Semarang, Senin (27/7) tampak berbeda.
Akibat pandemi Covid-19, perguruan tinggi negeri (PTN) terbesar di Kota Semarang ini terpaksa harus menyelenggarakan prosesi acara wisuda para lulusannya dengan meniadakan tatap muka, untuk yang kedua kalinya.
Namun pelaksanaan wisuda secara virtual kali ini berbeda dengan wisuda secara virtual sebelumnya, yang digelar ditempat yang sama, akhir Juni 2020 lalu. Karena prosesi penyerahan ijazah dan pemberian ucapan selamat oleh Rektor Undip kepada tiga wisudawan (lulusan) terbaik dari setiap fakultas, tetap dilaksanakan sebagaimana mestinya wisuda yang dilaksanakan secara tatap muka.
Hanya saja, panitia tidak menghadirkan para wisudawan terbaik tersebut saat prosesi wisuda dilakukan. Kehadiran fisik mereka digantikan oleh robot- robot yang didesain sedemikian rupa sebagai robot peraga.
“Kendati hanya robot, kami didesain fisiknya mirip manusia lengkap dengan toga dan topinya, layaknya manusia dengan pakaian wisuda lengkap,” alumni Tim Robotik Undip yang sekaligus perancang robot- robot tersebut, Rofiq C Prayoga ST.
Robot tersebut, jelsnya, menggantikan kehadiran fisik para wisudawan/ wisudawati yang memang tidak dihadirkan dalam acara wisuda, karena adanya berbagai kebijakan dalam upaya mencegah penyebaran virus corona.
Ia juga menjelaskan, robot peraga ini dirancang semirip mungkin dengan sosok wisudawan wisudawati. Robot yang mewakili wisudawan berpakaian celana hitam, memakai jubah wisuda lengkap dengan toga. Sedangkan robot yang mewakili wisudawati memakai kain jarik bermotif cerah. Badannya menggunakan jubah hitam seperti wisudawan.
“Bagi wisudawati yang berhijab, diwakili oleh robot yang kepalanya ditutup hijab dan bagi wisudawati yang tidak berhijab, diwakili oleh robot dengan rambut sintesis berkepang dan bertoga,” tambah dia.
Tinggi robot juga disesuaikan dengan tinggi rata- rata orang Indonesia pada umumnya, yakni 160 centimeter. Robot ini berdiri diatas kotak dilengkapi dengan roda dan mesin penggerak dengan daya berasal dari baterai kering.
Untuk mengoperasionalkan robot- robot ini --baik maju, mundur, berputar, bersalaman dan menerima ijazaah-- dikendalikan melalui remote control oleh operator, dari jarak sekitar 15 meter. “Bahkan melalui layar tablet yang dipasang pada wajah robot, Rektor juga bisa berkomunikasi langsung jarak jauh dengan wisudawan yang bersangkutan, karena langsung online dengan masing- masing wisudawan terbaik,” jelas dia.
Plt Wakil Rektor Undip Bidang Komunikasi dan Bisnis, Dwi Cahyo Utomo SE MA PhD menmbahkan, wisuda ke-159 Undip yang dilaksanakan secara virtual kali ini memang mengusung tema robotik.
Prosesi ini tidak hanya menghadirkan aksi robot peraga wisudawan/ wisudawati, tetapi juga menampilkan tayangan tentang sejumlah capaian riset dan inovasi Undip. “Khususnya dibawah Pusat Riset Unggulan Iptek Undip untuk Teknologi Kesehatan,” jelas dia.
Salah satunya di bidang robotik dengan mengembangkan tangan bionik yang sudah banyak penggunanya, diantaranya oleh tenaga kerja Indonesia di Korea. Undip juga mengembangkan robot medis untuk membantu tenaga medis menangani pasien Covid-19.
Ia juga mengungkapkan, keistimewaan robot peraga ini, selain bentuknya mirip dengan sosok wisudawan/ wisudawati, juga dilengkapi pula dengan fitur untuk berkomunikasi melalui layar tablet yang disematkan pada wajah robot.Komunikasi dilakukan melalui aplikasi video call sehingga wisudawan wisudawati yang berada di rumah masing- masing dapat berkomunikasi dua arah dengan Rektor pada saat penyerahan ijazah.