Selasa 28 Jul 2020 11:08 WIB

Bijak Bersepeda di Tengah Pandemi

Di tengah pandemi, alasan bersepeda hendaklah bukan untuk 'nongkrong' atau berkumpul.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nora Azizah
Di tengah pandemi ada sejumlah protokol kesehatan yang harus dipatuhi saat bersepeda (Foto: ilustrasi bersepeda)
Foto: Pixabay
Di tengah pandemi ada sejumlah protokol kesehatan yang harus dipatuhi saat bersepeda (Foto: ilustrasi bersepeda)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bersepeda ternyata tidak semudah olahraga lainnya seperti berlari. Jika kita salah trik, bisa-bisa tubuh kita terlalu lelah.

Belum lagi, di tengah pandemi, ada sejumlah protokol kesehatan yang harus kita patuhi.

Baca Juga

Tokoh publik yang juga pegiat sepeda, Ditto Percussion, hendaknya kita bijak saat bersepeda di tengah pandemi.

"Dari sudut pandang gue, tipsnya yang pertama cari track yang sepi dulu," kata Ditto dalam acara Bincang Shopee secara virtual, belum lama ini.

Di masa pandemi saat ini, kita tak mengetahui apakah orang-orang yang kita temui di luar dalam keadaan sehat atau sakit. Dengan mencari tempat yang sepi, kata Ditto, akan membuat  kita lebih aman karena tak bertemu dengan banyak orang.

Lalu, jika kita bersepeda secara berkelompok, Ditto menganjurkan masing-masing orang dari kelompok harus dinyatakan sehat. Selain itu, saat bersepeda pun lebih baik berjalan secara menyebar.

"Kalau gue misalnya mempengaruhi orang untuk berolahraga tapi lalu mereka semua jadi pada kumpul kan jadi bahaya. Makanya gue sekarang mewanti-wanti banget jangan berkumpul," jelas dia.

Penggunaan masker saat ini masih menjadi kewajiban sebagai protokol kesehatan. Namun, menurut Ditto, pada saat berolahraga dengan intensitas tinggi, dia menganjurkan sebaiknya masker dilepas sebentar terlebih dahulu.

 

"Kalau heart rate tinggi di ya dibuka dulu, nggak bisa pakai masker karena pengap. Tapi kalau rendah, sekitar 99 atau 100, ya menurut gue harus pakai masker," kata Ditto.

Ditto mengatakan, di masa pandemi ini kita bisa mencari informasi dari banyak ahli mengenai protokol yang benar. Penggalian informasi dari ahli yang akurat dilakukan sampai informasi itu cocok dengan kondisi tubuh kita sendiri.

Namun demikian, dia tetap menyarankan untuk berolahraga di rumah saja. Saat ini, banyak video-video tutorial olahraga di rumah yang tersedia di platform youtube.

"Nggak usah takut untuk nggak bisa ngapa-ngapain kalau di rumah. Ada caranya kok untuk bergerak di rumah saja. Cari alasan untuk bergerak. Kita keluar itu bukan nongkrongnya yang dicari, tapi kita tahu bahwa kita harus sehat," jelas dia.

Dia menyarankan untuk melengkapi peralatan olahraga seperti jam tangan olahraga yang bisa mengukur detak jantung saat berolahraga. Sebab, aksesoris itu bisa memberikan tanda mengenai batas tubuh kita.

Terakhir, dia juga menganjurkan bagi para goweser untuk memakai helm untuk menjaga kepala kita. Ayah satu anak itu juga mengingatkan untuk tak bersepeda di tengah jalan, melainkan di jalur yang telah tersedia.

"Jalur sepeda itu jangan ke tengah, hargai sesama pengguna jalan. Supaya kita saling toleransi di jalan. Apalagi makin banyak yang ikut gowes saat ini. Ayo kita rapiin apa yang udah kita mulai," jelas Ditto.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement