Selasa 28 Jul 2020 21:10 WIB

Hanya Tiga Persen Data Center RI yang Penuhi Standar Global

Indonesia sangat membutuhkan pusat data nasional terkait implementasi e-government.

Red: Nidia Zuraya
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G PLate.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G PLate.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate mengatakan saat ini data center di Indonesia yang memenuhi standar global hanya tiga persen. Saat ini Indonesia memiliki lebih dari 2.700 data center.

"Kebanyakan tidak memenuhi standar global, hanya tiga persen yang memenuhi," sebut Menkominfo saat mengunjungi lokasi yang disiapkan untuk pembangunan "Pusat Data Nasional" di Bitung, Sulut, Selasa (28/7).

Baca Juga

Sebagian terbesar, lanjut dia, belum menggunakan Cloud Computing (masih gunakan TIK Ethernet). "Hal ini berdampak pada konsolidasi dan interoperabilitas data yang mengakibatkan sulit mengambil keputusan berbasis satu data nasional," ujarnya.

Menteri mengatakan, Indonesia sangat membutuhkan pusat data nasional terkait implementasi penyelenggaraan sistem pemerintahan berbasis elektronik. "Pemerintahan Presiden Jokowi menetapkan Indonesia harus miliki satu data nasional untuk memudahkan pengambilan keputusan dalam kebijakan publik," katanya.

Johnny mencontohkan terkait penanganan pandemi Covid-19. Menurut dia, pemerintah pusat secara serius dan sunguh-sungguh mengalokasikan dana penanggulangan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan dampaknya melalui program perlindungan sosial.

"Kita membaca di media bagaimana sulitnya mengimplementasikan perlindungan sosial dari tidak tersedianya satu data, kebijakan yang diambil sulit dilaksanakan karena ternyata sasarannya tidak seperti disampaikan," ujarnya.

Karena itu, lanjut dia, Indonesia harus membangun pusat data nasional yang hasilnya adalah satu data nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement