Rabu 29 Jul 2020 14:35 WIB

Belajar Daring: Pelajar, Mahasiswa, Orang Tua Bisa Stres

Sistem daring menimbulkan sejumlah masalah.

Obama Bhumiyamka Suprobo siswa SDN 21 Pagi Lenteng Atas belajar online dirumahnya di Kawasan Kampung Penampungan Gasong, Jakarta, Selasa (21/7). Sejumlah orang tua mengaku kesulitan mengajar anak saat belajar dirumah, selain itu mengalami kendala biaya kuota internet akibat keterbatasan pendapatan ekonomi.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Obama Bhumiyamka Suprobo siswa SDN 21 Pagi Lenteng Atas belajar online dirumahnya di Kawasan Kampung Penampungan Gasong, Jakarta, Selasa (21/7). Sejumlah orang tua mengaku kesulitan mengajar anak saat belajar dirumah, selain itu mengalami kendala biaya kuota internet akibat keterbatasan pendapatan ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, Potret pendidikan di tengah pandemi dengan menggunakan sistem daring menimbulkan sejumlah masalah. Mulai dari fasilitas hingga teknisnya. Di berbagai tempat, kendala soal sinyal muncul, belum lagi harus mengisi kuota internet.

Hal ini menimbulkan efek stres bagi pelajar, mahasiswa, dan orang tua. Beban belajar daring sejalan dengan beban ekonomi akibat pandemi Covid-19, karenanya jika proses belajar daring terus berjalan, bagi peserta didik tidak akan menemukan solusi jitu.

Hal ini akan menjadi beban yang rumit. Hanya dengan sistem pendidikan yang sesuai fitrah manusia dan memuaskan akal maka akan menenteramkan hati bagi para peserta didik. Kejengahan soal pendidikan adalah soal utama, negara harus turut andil.

Tak luput pula mengikutsertakan aturan Alquran karena telah memberi solusi terbaik dalam kehidupan Islam serta mewujudkan generasi terbaik.

PENGIRIM: Istiqomah, Kepulauan Riau

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement