Kamis 30 Jul 2020 23:11 WIB

5 Tips Rekomendasi Pola Makan Anak

Pola makan di masa awal kehidupan anak sangat penting untuk diperhatikan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Pola makan di masa awal kehidupan anak sangat penting untuk diperhatikan (Foto: ilustrasi makanan balita)
Foto: ivillage
Pola makan di masa awal kehidupan anak sangat penting untuk diperhatikan (Foto: ilustrasi makanan balita)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk pertama kalinya, Dietary Guidelines for Americans mengeluarkan rekomendasi diet atau pola makan untuk anak di masa dua tahun pertama kehidupan. Rekomendasi ini disusun agar anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup di tahap awal kehidupan mereka.

Pola makan di masa-masa awal kehidupan ini sangat penting untuk diperhatikan. Alasannya, pola makan di dua tahun pertama kehidupan anak dapat memberi dampak pada pertumbuhan tubuh anak hingga perkembangan organ dan neurologis.

Baca Juga

"Bagi dokter anak, kami mengangap masa tersebut sebagai waktu yang sangat genting," ungkap direktur neonatologi di Cincinnati Children's Hospital Medical Center Dr Jae Kim, seperti dilansir Today, Kamis (30/7).

Dr Kim mencontohkan, sebagian besar perkembangan dan pertumbuhan otak terjadi di dua tahun pertama kehidupan anak. Oleh karena itu, ukuran kepala anak di umur dua tahun hampir sama dengan ukuran kepala orang dewasa.

"Sehingga Anda tahu banyak yang terjadi di situ," tambah Dr Kim.

Adanya rekomendasi pola makan untuk anak berusia di bawah dua tahun dapat membantu orang tua dan dokter untuk menjaga asupan nutrisi anak dengan lebih baik. Berikut ini adalah lima rekomendasi tersebut seperti disampaikan dalam Dietary Guidelines for Americans 2020-2025.

Memperkenalkan Kacang dan Telur

Kacang dan telur sebaiknya mulai diperkenalkan di tahun pertama kehidupan anak. Memperkenalkan telur dan kacang setelah bayi berusia empat bulan dapat menurunkan risiko alergi terhadap makanan-makanan tersebut.

"Orang tua biasanya menunda untuk memberikan makanan yang umum menyebabkan alergi, dan sekarang kami memberikan saran yang berlawanan," jelas dokter anak dari Boston Children's Hospital dan asisten profesor di bidang pediatri dari Harvard Medical School Dr Claire McCarthy.

photo
Makanan Bayi (Ilustrasi) - (Womanitely)

Orang tua dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak untuk mengetahui kapan dan bagaimana cara terbaik untuk meperkenalkan produk-produk yang mengandung kacang. Ini penting untuk diperhatikan khususnya bagi orang tua yang memiliki anak dengan eksim. Anak-anak ini cenderung berisiko lebih tinggi terhadap alergi kacang.

ASI yang Terbaik

Pemberian ASI dapat menurunkan risiko anak untuk menjadi kegemukan atau obesitas di kemudianhari. Anak-anak yang mendapatkan ASI juga memiliki risiko diabetes tipe 1 atau asma yang lebih rendah dibandingkan anak-anak yang tak mendapatkan ASI.

"(ASI) itu merupakan makanan yang secara khusus dirancang utuk bayi, dan menyusui berkaitan dengan banyak hal-hal baik," ungkap Dr McCarthy.

Vitamin D

American Academy of Pediatrics merekomendasikan pemberian minimal 400 unit internasional vitamin D untuk semua anak, segera setelah dilahirkan. Anak yang tak mendapatkan cukup vitamin D dapat mengalami kondisi rakhitis, di mana tulang menjadi lunak atau rapuh.

Akan tetapi, tak ada bukti yang merekomendasikan pemberian vitamin D dalam dosus yang lebih besar. Ibu menyusui biasanya dapat mengahsilkan lebih banyak vitamin D bila mereka terpapar lebih banyak sinar matahari.

Makanan Padat Pertama di Usia 6 Bulan

Banyak orang tua yang bingung kapan waktu terbaik untuk mulai memperkenalkan makanan padat kepada bayi. Bayi tidak boleh diberikan makanan atau minuman tambahan sebelum mencapai usia empat bulan.

Selain itu, memulai pemberian makanan atau minuman tambahan di usia 4-5 tahun tidak memberikan manfaat dibandingkan dimulai pada usia enam bulan. Sebelum mencapai usia enam bulan, bayi cukup mendapatkan ASI atau susu formula saja.

"Bayi tak membutuhkan makanan padat sebelum usia enam bulan," pungkas Dr McCarthy.

Hindari Gula Tambahan

Orang tua disarankan untuk tidak memberi makanan atau minuman yang disertai gula tambahan di dua tahun pertama kehidupan anak. Makanan dan minuman bergula biasanya memiliki kandungan nutrisi yang lebih sedikit.

Selain itu, pemberian makanan dan minuman bergula dapat meningkatkan risiko anak menjadi kegemukan. Memberikan makanan dan minuman bergula di masa-masa ini juga dapat mempengaruhi preferensi rasa manis anak sehingga anak menjadi lebih menginginkan makanan atau minuman manis di tahun-tahun berikutnya.

Gula juga tak baik untuk gigi anak. Pemberian minuman bergula melalui botol atau cangkir dapat meningkatkan risiko gigi berlubang. Minuman yang diperbolehkan pada dua tahun pertama kehidupan anak adalah ASI, susu formula, susu tanpa pemanis, dan air putih.

"Bahkan jus yang 100 persen jus tidak dianjurkan," tukas Dr McCarthy.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement