REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 mengharuskan semua orang mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Begitu pula anak-anak dan remaja. Bagi anak-anak yang mengidap asma, apakah pemakaian masker akan menyebabkan penyakitnya kambuh?
Dokter spesialis anak, dr Agnes Tri Harjaningrum, menjawabnya dalam webinar "Asma pada Anak, Apa yang Harus Moms Ketahui?", Selasa (28/7). Dia mengatakan, pemakaian masker pada anak pengidap asma cenderung aman, dengan sejumlah catatan.
"Apabila gejala asmanya ringan dan tidak sedang kambuh, boleh-boleh saja. Kalau sedang kambuh, tentu harus ditangani dan dihilangkan dulu sesaknya baru boleh memakai masker lagi," ujar Agnes pada acara yang diselenggarakan TelkoMedika tersebut.
Agnes menyampaikan pula bahwa anak-anak yang tidak diperbolehkan memakai masker adalah anak di bawah usia dua tahun. Sudah ada studi yang mengungkap bahwa mereka bisa sulit bernapas dan meningkatkan risiko tersedak ketika dipasangkan masker.
Untuk anak di bawah usia dua tahun, menurut Agnes, dapat menggunakan face shield. Alternatif lainnya, bawa anak dengan stroller yang dilengkapi penutup. Sejatinya, itu tetap tidak bisa menggantikan fungsi masker, sehingga jauh lebih baik tetap berada di rumah.
Agnes memaparkan, asma memiliki sejumlah pencetus, mulai dari paparan debu, menghirup asap, konsumsi makanan tertentu, batuk/pilek, serta kelelahan akibat aktivitas fisik. Itu membuat orang tua khawatir jika anak berlari-larian.
Menanggapi itu, Agnes meminta orang tua memastikan terlebih dulu apa penyebab asma anak bisa kambuh. Dia menyatakan, cukup jarang mendapati anak mengalami kekambuhan gejala akibat bermain atau berlari-larian, kecuali jika melakoni olahraga berat.
Ada pula anggapan bahwa pasien asma harus rajin berenang. Agnes mengiyakannya karena olahraga, termasuk renang, bisa membantu meningkatkan fungsi jantung dan paru-paru, akan tetapi Agnes juga menyampaikan catatan terkait hal itu.
Kandungan klorin dalam kolam renang bisa jadi masalah apabila anak bereaksi terhadap zat kimia tersebut. Menurut Agnes, orang tua perlu memilih kolam dengan sedikit kadar klorin, air hangat, dan berenang di kondisi udara tidak terlalu kering.
Dia menyarankan pula jenis olahraga lain yang disebutnya baik. "Tidak hanya berenang, olahraga apa saja boleh, tetapi jangan terlalu berat. Bisa melakukan joging ringan, bersepeda, atau jalan kaki di pagi hari," tutur Agnes.