Ahad 02 Aug 2020 02:16 WIB

Jangan Panik, Coba Kenali Penyebab BAB Berdarah

Pasien BAB berdarah bisa jadi perlu menjalani pemeriksaan colok dubur.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Kloset. Ketika menemukan ada darah saat buang air besar, cobalah untuk tidak panik.
Foto: Reader's Digest
Kloset. Ketika menemukan ada darah saat buang air besar, cobalah untuk tidak panik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat mengalami buang air besar (BAB) berdarah, orang cenderung panik. Sebaiknya, usir was was dan kenali dulu penyebabnya.

"Pertama, prinsipnya, masyarakat jangan panik dulu, tenang," kata dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastro entero hepatologi, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH dalam Instagram live, Apa Kata Dokter: BAB Berdarah Tidak Selalu Wasir Penyebabnya, di akun @dokterari dan akun @fajarfikri_, Selasa (14/7).

Baca Juga

Setelah tenang, Ari menyarankan untuk bedrest atau tiduran. Jangan beraktivitas dulu karena kita belum tahu seberapa banyak perdarahan yang terjadi dan seberapa banyak yang terserap.

"Kalau dengan tidur pendarahannya berhenti, kemungkinan penyebabnya wasir," 

Kalaupun ada penyebab lain, menurut Ari, biasanya ringan saja. Ari menjelaskan, BAB berdarah bisa juga karena pasien mengalami wasir kemudian mengenai pembuluh darah besar sehingga terjadi dia perdarahan massif atau diverticulitis (peradangan atau infeksi yang terjadi pada diverticula, yaitu kantung-kantung yang terbentuk disepanjang saluran pencernaan, terutama di usus besar atau kolon).

"Pendarahan bisa banyak sekali. Jadi prinsipnya adalah ketika BAB berdarah kita tenang, istirahat saja dulu, tiduran dulu sambil observasi," ujarnya.

Kalau sudah stabil kondisinya, sebaiknya konsultasi ke dokter. Namun, kalau sudah berhenti darahnya, tidak perlu ke unit gawat darurat. Besoknya saja konsultasi ke dokter.

"Nah ini jadi hal yang kita justu tahu dulu, apakah ini BAB pertama kali, apakah ini BAB yang memang berulang," kata Ari.

BAB berdarah yang berulang biasanya karena ambeien. Orang ambeien bisa BAB berdarah setelah mengonsumsi makanan pedas atau berlemak tinggi.

"Kalau makan berlemak tinggi sampai sembelit, lalu BAB dipaksa untuk keluar, akhirnya keluar netes darah," ungkap Ari.

Ketika mengalami BAB berdarah, periksakan diri dokter. Nantinya, dokter akan melihat kemungkinan penyebabnya.

Menurut Ari, dokter bisa saja melakukan colok dubur. Dengan begitu dokter akan melihat ukuran ambeien dan memeriksa kemungkinan adanya polip atau tumor.

“Bisa 10 sampai 12 cm jari masuk ke dalam melalui dubur menuju rektum atau poros usus," jelas Ari.

Apa pentingnya pemeriksaan colok dubur? Ari mengungkapkan, ketika colok dubur dengan sarung tangan, dokter bisa melihat sumber perdarahan, jika masih berlangsung.

Darah hitam, misalnya, bisa diduga berasal dari saluran cerna atas. Sementara itu, darah segar berasal dari saluran cerna bawah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement