Senin 03 Aug 2020 07:10 WIB

Meski Bergizi, Konsumsi Daging Qurban Bisa Picu GERD

Tetap mengonsumsi sayur dan buah-buahan untuk terhindari dari GERD.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ratna Puspita
Masyarakat diminta tidak berlebihan mengkonsumsinya karena bisa memicu penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD). [Foto: Ilustrasi daging qurban]
Foto: Antara/Adeng Bustami
Masyarakat diminta tidak berlebihan mengkonsumsinya karena bisa memicu penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD). [Foto: Ilustrasi daging qurban]

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perayaan Hari Raya Idul Adha merupakan hari pembagian daging qurban yang dibagi-bagikan kepada masyarakat Muslim yang tidak mampu secara ekonomi. Meski mendapatkan daging dalam jumlah banyak dan dibutuhkan tubuh karena bergizi, penerimanya diminta tidak berlebihan mengkonsumsinya karena bisa memicu penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD).

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Ari Fahrial Syam menjelaskan, daging mengandung zat gizi terutama protein dan lemak hewani. Ia mengakui kedua zat gizi ini merupakan zat gizi penting untuk tubuh manusia.

Baca Juga

"Secara umum pada masa pertumbuhan, protein dibutuhkan untuk zat pembangun, sedangkan pada orang dewasa protein dibutuhkan untuk menjaga keutuhan tubuh dan mengganti sel-sel yang mengalami kerusakan dan berperan penting untuk proses penyembuhan," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (2/8).

Sementara lemak di daging, dia menambahkan, berperan sebagai sumber energi serta asam lemak esensial yang berperan untuk pembentukan membran sel-sel tubuh dan juga lemak dibutuhkan untuk pembentukan steroid dan hormon. Lemak juga berperan sebagai bumper untuk organ-organ dalam tubuh.