Senin 03 Aug 2020 15:46 WIB

Puncak Hujan Meteor Perseid Terjadi Bulan Ini

Puncak hujan meteor Perseid diperkirakan terjadi 12-13 Agustus

Rep: Ali Mansur/ Red: Dwi Murdaningsih
Hujan meteor Perseid.
Foto: epa
Hujan meteor Perseid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak peristwa astronomi yang terjadi pada bulan Agustus. Dikutip dari Forbes, pada bulan Agustus terdapat puncak hujan meteor Perseid, hujan meteor paling populer tahun ini.

Tak hanya itu di bulan ini, juga akan ada lima planet yang terlihat dengan mata telanjang. Berikut daftar fenomena langit malam pada bulan Agustus:

Baca Juga

Tanggal 1-2 Agustus 2020: Bulan berkonjungsi dengan Jupiter dan Saturnus

Pada tanggal 1 Agustus, bulan purnama akan terlihat tepat di bawah planet Jupiter. Pada malam berikutnya giliran Saturnus dengan jarak terdekatnya

Tanggal 3 Agustus: Grain Moon

Pada 3 Agustus terlihat bulan purnama yang disebut Sturgeon Moon. Oleh beberapa suku asli Amerika dan sebagai Grain Moon.

Tanggal 8 Agustus 2020: Bulan, Mars, dan 'Galaksi Andromeda. Mars akan terlihat jelas pada tengah malam di timur. Di atas ke timur laut dan nampak Galaksi Andromeda (M31).

Tanggal 9 Agustus: Merkurius dan Venus muncul sebelum matahari terbit

Lihatlah sebelum matahari terbit di timur laut, meskipun mungkin perlu teropong untuk melihat titik merah kecil dunia ini. Venus juga harus sangat mudah dikenali di atas bersama dengan bintang-bintang terang Sirius lebih jauh ke timur.

Pada tanggal 12 dan 13 Agustus adalah kesempatan besar untuk melihat Bimasakti melintasi langit malam sebelum tengah malam. Pada tanggal ini juga kesempatan untuk melihat puncak hujan meteor Perseid. Hujan meteor Perseid adalah hujan meteor yang paling populer. Pada puncaknya, kemungkinan akan terlihat 60 meteor jatuh tiap jam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement