Senin 03 Aug 2020 21:14 WIB

Universal Studios Singapura Pindai Wajah Pengunjung

Penggunaan pemindai wajah di Universal Studios Singapura memicu isu privasi.

Rollercoaster Battlestar Galactica yang sedang berputar di Universal Studios Singapura. Pengunjung Universal Studios Singapura kini harus menjalani pemindaian wajah.
Foto: EPA
Rollercoaster Battlestar Galactica yang sedang berputar di Universal Studios Singapura. Pengunjung Universal Studios Singapura kini harus menjalani pemindaian wajah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengunjung Universal Studios di Singapura sekarang harus melewati alat pemindai wajah untuk masuk ke taman hiburan itu. Hanya saja, penggunaan teknologi termutakhir itu memicu isu privasi.

Resorts World Sentosa (RWS), yang memiliki area luas tempat-tempat wisata, hotel, dan restoran di taman itu, mengatakan bahwa skema tersebut mulai dijalankan bulan ini. Pemindaian wajah akan membantu memperlancar akses bagi para pengunjung.

Baca Juga

"Pengenalan wajah menyajikan verifikasi tanpa perlu kontak tiket dan pemegang tiket, memungkinkan pelanggan kami untuk menikmati pengalaman taman kami dengan cara yang lebih efisien dan mulus," kata RWS dalam pernyataan yang dikirim melalui surat elektronik.

Penggunaan teknologi pengenalan wajah memungkinkan perusahaan atau pihak berwenang untuk mencocokkan orang yang fotonya tertangkap kamera dengan yang ada di pusat. Adopsi teknologi itu telah meningkat secara global dalam beberapa tahun terakhir, menimbulkan kekhawatiran tentang pengawasan dan bagaimana data yang dikumpulkan akan digunakan.

Singapura yang terhubung secara digital telah memulai banyak proyek yang menggunakan teknologi ini, termasuk skema ambisius untuk menempatkan kamera pada tiang lampu yang terhubung dengan perangkat lunak pengenalan wajah. Pemegang tiket tahunan dan musiman Universal Studios Singapura tidak lagi memerlukan tiket fisik, sementara tamu yang menggunakan tiket harian masih membutuhkan tiket untuk masuk, tetapi kemudian dapat keluar dan masuk kembali hanya menggunakan foto wajah mereka.

"Pengenalan wajah adalah bagian "penting" dari penerimaan dan digunakan untuk "peningkatan operasional, keselamatan, dan keamanan"," menurut RWS, yang bulan lalu memecat stafnya sebagai dampak pandemi Covid-19 yang memukul industri pariwisata Singapura.

RWS mengatakan, telah menerapkan langkah-langkah keamanan yang ketat untuk melindungi informasi tamu seperti menyimpannya di server terenkripsi. Perusahaan itu menolak berkomentar tentang perusahaan mana yang menyediakan teknologi pengenalan wajah.

Taman hiburan Universal Studios China yang akan dibuka di Beijing tahun depan juga berencana untuk menggunakan teknologi pengenalan wajah, menurut laporan media.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement