REPUBLIKA.CO.ID,JEMBER -- Sebanyak 3.659 peserta Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) tahun 2020 di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember, Jawa Timur, mengikuti ujian secara daring dari rumah masing-masing pada Senin (3/8).
"Pelaksanaan UM-PTKIN tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena tahun ini diselenggarakan secara daring yang bertujuan untuk memudahkan peserta agar tidak perlu datang ke lokasi ujian, sehingga cukup mengerjakan di rumahnya masing- masing," kata Rektor IAIN Jember Prof. Babun Suharto di kampus setempat.
Sebanyak 59 PTKIN di seluruh Indonesia secara serentak menyelenggarakan ujian masuk secara daring mulai tanggal 3-10 Agustus 2020 dan hal tersebut dilaksanakan karena pandemi Covid-19.
"Dalam sejarah PTKIN, ini pertama kalinya ujian kita selenggarakan secara daring dan sejauh ini tidak ada kendala yang dihadapi baik oleh peserta maupun panitia, terutama di IAIN Jember," katanya.
Jika pelaksanaan UM PTKIN daring tersebut sukses, lanjut dia, tentu akan menjadi sejarah bagi Kementerian Agama karena ujian tersebut baru pertama kali dilaksanakan tanpa tatap muka.
"Setiap hari pelaksanaan UM-PTKIN daring dibagi menjadi tiga sesi dan setiap sesinya diikuti oleh 20 peserta yang diawasi oleh satu pengawas, sehingga dengan melibatkan sebanyak 15 orang pengawas di IAIN Jember, maka total setiap harinya ada 300 peserta setiap sesi," tuturnya.
Ia menjelaskan panitia lokal IAIN Jember telah membentuk tim pengawas yang dipusatkan di Kampus IAIN Jember dengan masing-masing pengawas akan memantau 20 peserta secara ketat dengan aplikasi yang telah dibuat oleh panitia pusat.
"Peserta diwajibkan menginstal aplikasi UM-PTKIN di perangkat elektronik baik komputer, laptop, atau smartphone, kemudian aplikasi itu juga terkoneksi dengan pengawas dan panitia yang memantau lewat kamera perangat elektronik masing-masing peserta," katanya.
Babun mengatakan ujian tersebut diselenggarakan secara daring dan diawasi secara daring, sehingga pihaknya sudah mengantisipasi agar tidak terjadi kendala teknis seperti pemadaman aliran listrik.
"Kami sudah menyediakan mesin genset untuk mengantisipasi sewaktu- waktu terjadi pemadaman listrik, sehingga bisa langsung diatasi dan tidak mengganggu proses UM-PTKIN di IAIN Jember," ujarnya.
IAIN Jember akan menerima mahasiswa untuk tingkat strata satu (S-1) sebanyak 3.500 mahasiswa dari tiga jalur seleksi yakni Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) PTKIN, UM PTKIN dan UM Mandiri IAIN Jember.
"Meskipun UM-PTKIN dilaksanakan secara daring, tentu tidak akan mengurangi kualitas input calon mahasiswa di seluruh PTKIN se Indonesia karena kami yakin sistem seleksinya dibuat sangat ketat," katanya.