REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi dari Universitas Arizona menemukan bahwa ponsel dapat membawa bakteri 10 kali lebih banyak daripada dudukan kloset. Tak heran jika kini banyak dijual pembersih ponsel dengan sinar UV.
Di Indonesia, produk sanitizer UV semakin mudah didapat di berbagai platform e-commerce. Penjual mengeklaim dapat mendisinfeksi barang-barang rumah tangga, seperti ponsel, kunci, jam tangan, dan lainnya, dalam hitungan menit.
Sebenarnya, apakah itu benar-benar efektif membunuh virus? Kelompok KPNX yang terafiliasi dengan NBC melakukan pembuktian untuk alat yang mengeklaim bisa membunuh 99 persen bakteri. Penyanitasi UV menggunakan sinar UV untuk merusak DNA pada bakteri dan virus.
Sanitizer UV yang diuji dibeli dengan harga 30 dolar AS atau sekitar Rp 440 ribu. Mereka mulai dengan ponsel yang diuji dengan skor kekotoran 255, namun setelah ditempatkan di kotak sanitizer UV, angkanya berubah menjadi 39.
Uji coba dengan ponsel lain pun sama. Angkanya berubah dari skor 900 menjadi 134 setelah 10 menit di kotak sanitizer UV. Meskipun tidak sempurna, itu tentu membuat perbedaan besar.
Dokter Dr Andrew Carroll mengatakan, di kantornya ia menggunakan sanitizer UV untuk mendisinfeksi laptop.
"Untuk hasil yang benar-benar bersih, Anda bisa menggunakan tisu atau kain desinfektan dan kemudian memasukkannya ke dalam kotak sanitizer untuk membunuh virus," kata dia seperti dilansir WFLA, Selasa (4/8).