REPUBLIKA.CO.ID, Urban farming berdampak besar bagi kelangsungan hidup masyarakat perkotaan. Beberapa penelitian menyimpulkan urban farming dapat menjadi konsep agribisnis alternatif yang ideal di masa depan, bahkan bisa menjadi garda terdepan mengatasi ketahanan pangan masyarakat perkotaan.
Urban farming menjadi tren bercocok tanam dengan berbagai variasi dengan memanfaatkan lahan sempit di perkotaan. Salah satu yang paling diminati adalah hidroponik.
Awalnya, konsep berkebun tanpa tanah (soilless) di lahan terbatas ini hanyalah sebatas inisiasi dari segelintir komunitas pecinta lingkungan. Namun seiring dengan mewabahnya Covid-19 atau virus corona sejak awal 2020, bertani tanpa harus mencangkul ini menjadi tren gaya hidup di perkotaan.
Lantas bagaimana pandangan para pecinta lingkungan dan prospek urban farming? Baca selengkapnya di buku ini.
Judul : Urban Farming Kata Petani, Praktisi, dan Akademisi
Penulis : Henry Kasman Hadi Saputra, Slamet Riyanto, dkk
Ukuran : 14 x 20 cm
Jumlah : 220 Halaman
ISBN : 978-623-93856-5-1
PENGIRIM: Slamet Riyanto, Depok