REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) akan membangun bandar antariksa Indonesia di Kabupaten Biak, Papua. Pembangunan bandar antariksa di Biak akan menjadi salah satu fokus kegiatan Lapan dalam periode 2020-2024.
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin berharap bandar antariksa ini dapat menjadi bandar antariksa ekuator di wilayah Asia Pasifik. "Kami berharap bahwa bandar antariksa ini menjadi bandar antariksa ekuator untuk wilayah Asia-Pasifik," kata Thomas dalam gelar wicara virtual Iptek Pengembangan dan Antariksa Bagi Indonesia Maju, Jakarta, Kamis.
Thomas menuturkan ada dua bandar antariksa ekuator lain, yakni di Kourou di Amerika Selatan, dan Pusat Peluncuran Alcantara di Brasil. Di Afrika, belum ada bandar antariksa ekuator.
Oleh karenanya, diharapkan Biak menjadi lokasi bandar antariksa ekuator pertama untuk wilayah Asia Pasifik. Dari bandar antariksa Biak tersebut, ditargetkan akan diluncurkan satelit buatan anak bangsa.
Kegiatan peluncuran satelit itu merupakan salah satu kegiatan keantariksaan yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 21 Tahun 2013 Tentang Keantariksaan.
Pembangunan dan pengoperasian bandar antariksa dalam wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia juga tercantum dalam amanat undang-undang itu.
TAKE