Kamis 06 Aug 2020 19:13 WIB

UMM Jadi PTS Terbanyak Kedua Peroleh Pendanaan PKM

Proposal PKM mahasiswa UMM yang mendapat pendanaan selalu mengalami kenaikan

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Friska Yolandha
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berada di posisi kedua sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang memperoleh pendanaan terbanyak se-Indonesia.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berada di posisi kedua sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang memperoleh pendanaan terbanyak se-Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berada di posisi kedua sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang memperoleh pendanaan terbanyak se-Indonesia. Berdasarkan keterangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), 55 proposal UMM akan mendapatkan bantuan pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Lima Bidang Tahun 2020. 

Koordinator Percepatan Prestasi Mahasiswa di Bidang Penalaran UMM, Henik Sukorini mengatakan, proposal PKM mahasiswa UMM yang mendapat pendanaan selalu mengalami kenaikan signifikan setiap tahun. Tahun ini menjadi salah satu raihan terbaik bagi mahasiswa UMM. 

"Raihan terbanyak ini merupakan hasil evaluasi tahun ke tahun dari jumlah proposal PKM yang didanai," kata Henik.

Henik mengaku kesalahan yang umumnya dilakukan mahasiswanya terkait kelengkapan administrasi. Agar kesalahan tidak terulang, tim PKM universitas berkoordinasi dengan tim penalaran di masing-masing fakultas. Pihainya membekali tim penalaran fakultas untuk melakukan pendampingan kepada mahasiswa agar menekankan pentingnya menaati kelengkapan administrasi.

"Alhamdulillah, mahasiswa kami tahun ini mendapat pendanaan PKM sebesar Rp 268 juta  untuk 55 proposal,” kata Wakil Dekan III Fakultas Pertanian Peternakan (FPP) UMM tersebut.

Upaya lainnya, UMM mendorong dosen menaruh perhatian agar proposal-proposal yang judul yang diajukan mahasiswanya kreatif. Untuk mahasiswa yang proposalnya didanai juga diberi penghargaan berupa ekuivalensi atau penyetaraan nilai. Contohnya, lolos di PKM bidang Penelitian Eksakta (PE) bisa diekuivalensikan menjadi tugas akhir kuliah. Bidang PKM lainnya, seperti PKM bidang Pengabdian kepada Masyarakat yang lolos didanai, bisa diekuivalensikan dengan KKN.   

Salah satu penerima pendanaan PKM, Fakhira Mulyani Putri mengkat judul “Beras Analog Kaya Antioksidan dari Labu Kuning dan Pati Garut Termodifikasi serta Potensinya untuk Mengobati Penyakit Diabetes Militus”. Ada pula karya Nadia Apriola Susanto melalui judul “Quran Script Fading Record: Inovasi Pembelajaran Berbasis Ayat Alquran Melalui Metode Script Fading Sebagai Intervensi Perilaku Agresi Anak Autis”. Masing-masing mendapat pendanaan proposal sebesar lima juta rupiah.

Wakil Rektor III UMM, Nur Subeki mengatakan, kampus terus mengupayakan betul agar mahasiswa bisa mendapatkan pendanaan. UMM berharap mahasiswanya bisa lolos sebagai peserta bahkan menjadi juara di PIMNAS. Oleh sebab itu, pihaknya mempersiapkan program PKM sangat matang dengan melakukan pendampingan kepada mahasiswa secara intensif. 

"Pendanaan ini menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan proses pembelajaran dan kegiatan kemahasiswaan di UMM,” jelasnya dalam keterangan pers yang diterima, Kamis (6/8).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement