REPUBLIKA.CO.ID, ANTARTIKA -- Ilmuwan menemukan koloni penguin yang tersembunyi berkat bercak kotoran yang terlihat dalam gambar satelit beresolusi tinggi di Antartika. Pengun ini adalah jenis penguin kaisar. Dengan tambahan data ini, menjadikan total ada 61 koloni pinguin.
Menurut laporan para peneliti di Penginderaan Jauh dalam Ekologi dan Konservasi, Rabu (5/8) jumlah ini sekitar 20 persen lebih banyak koloni daripada yang diperkirakan. Menurut Peter Fretwell, ahli geografi di Survei Antartika Inggris di Cambridge, Inggris, ini merupakan kabar baik.
Sedangkan kabar buruknya adalah bahwa koloni baru cenderung berada di daerah yang sangat rentan terhadap perubahan iklim, termasuk beberapa di lautan es. Satu kelompok yang baru ditemukan tinggal sekitar 180 kilometer dari pantai, di atas es laut yang membelah gunung es yang tertutup.
Dilansir di Science News, studi ini adalah yang pertama untuk menggambarkan situs pemuliaan lepas pantai tersebut untuk penguin. Sebelum 2016, Fretwell dan ahli biologi penguin BAS Phil Trathan memburu noda tanda dalam gambar dari satelit Landsat NASA, yang memiliki resolusi 30 meter kali 30 meter.
"Peluncuran satelit Sentinel dari Badan Antariksa Eropa, dengan resolusi yang jauh lebih baik 10 meter kali 10 meter, membuat kita dapat melihat banyak hal dengan lebih rinci, dan memilih hal-hal yang jauh lebih kecil, seperti tambalan kecil guano yang mewakili lebih kecil koloni," kata Fretwell.
Penghitungan koloni baru itu menaikkan perkiraan populasi penguin kaisar hanya sekitar 10 persen, atau 55 ribu burung. Tidak seperti penguin lain, penguin kaisar (Aptenodytes forsteri) menjalani seluruh hidup mereka di laut, mencari makan dan berkembang biak di es laut. Hal itu meningkatkan kerentanan mereka terhadap pemanasan di masa depan.
Bahkan skenario emisi gas rumah kaca moderat diproyeksikan akan melelehkan banyak lapisan es di sekitar Antartika. Pekerjaan sebelumnya telah memperkirakan hilangnya es ini dapat mengurangi populasi penguin kaisar sekitar 31 persen selama 60 tahun ke depan. Ini adalah penilaian yang mengubah status konservasi burung ini dari hampir terancam menjadi rentan.