Oleh Ustaz Wahyudi (Pengasuh lembaga bimbingan Qur'an dan Bahasa Arab Ibnu Abbas (Limbangan, Semarang)
REPUBLIKA.CO.ID, Lelaki itu akhirnya menceritakan masa lalunya kepada Syekh Abdul Muhsin. Ia dulunya adalah seorang dukun yang sukses. Bukan hanya bisa memperoleh banyak uang, melainkan kekebalan tubuhnya juga membuat kagum banyak orang.
Hingga tiba suatu hari saat ia memamerkan kesaktiannya. Mulanya, hanya decak kagum dan tepuk tangan membahana mengiringi aksinya. Dua bilah pisau di tangan kanan dan tangan kiri, ia tusuk-tusukkan ke perutnya. Ajaib. Ia tak terluka. Tidak juga kesakitan.
“Sebenarnya ada syetan dari kalangan jin yang bersemayam di dalam tubuhku. Merekalah yang menahan dan merekayasa sehingga perutku tidak terluka, tidak berdarah dan aku pun tak merasa sakit,” tuturnya.
Tiba-tiba, seorang pemuda menghampirinya. Pemuda itu berjalan dengan tenang. Pakaiannya meniru pakaian Rasulullah ﷺ . Ia juga berjenggot dan mengenakan siwak. Terdengar dari lisannya ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡحَيُّ ٱلۡقَيُّومُۚ
“ Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya)...”(QS Al Baqarah: 255).
“Tiba-tiba syetan yang ada di tubuh saya keluar satu per satu. Seketika aku merasakan sakit yang luar biasa, darah mengucur...kemudian aku tak sadarkan diri. Lantas aku dilarikan ke rumah sakit. Tiga bulan aku menderita sakit setelah dioperasi,” lanjutnya.
Saat syetan-syetan itu kembali, dukun tersebut bertanya mengapa mereka meninggalkannya. ‘ kalau saja pemuda itu maju dan menyelesaikan ayat kursi, kami semua akan binasa.”
Bersatunya kembali dukun dan syetan-syetan itu menyepakati satu hal, membalas dendam pada pemuda tersebut. Maka, digelarlah ritual khusus. Sang dukun bersedia tidak keluar dari rumahnya, tidak membuka praktik, demi mencelakakan sang pemuda.
Hari pertama misi balas dendam dimulai. “Saya akan mencukil kedua mata pemuda itu," kata salah satu syetan. “Saya akan memancarkan darah dari urat nadinya,” sahut syetan lain. Namun apa yang terjadi ? setelah beberapa waktu mereka pergi, mereka pun pulang dalam kondisi payah.“Pemuda itu tidak bisa dicelakakan hari ini, “kata mereka.
Hari kedua, syetan-syetan itu pergi ke rumah sang pemuda, namun kemudian kembali pulang dalam kondisi kalah. Demikian pula hari-hari berikutnya. Syetan-syetan itu menemui dukun tersebut dan tak pernah berhasil mencelakai pemuda. Hingga tiga tahun misi itu dijalankan, akhirnya sang dukun pun menyerah.“ Apa rahasia pemuda itu ?” tanya Syeikh Abdul Muhsin,“Kata syetan-syetanku, pemuda tersebut tidak pernah melalaikan shalat”.
Saudaraku...
Segala puji bagi Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَال , Tuhan semesta Allah. kepadaNya kita berharap dan memohon pertlindungan dari sgala fitnah dan gangguan syaiton yang memperdaya.
Saudaraku...
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَال berfirman :
حَسۡبُنَا ٱللَّهُ وَنِعۡمَ ٱلۡوَكِيلُ...
“ Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah sebaik baik pelindung”. (Qs. Ali Imran: 173). والله أعلمُ.