Jumat 07 Aug 2020 18:47 WIB

Huawei Gelar Sertifikasi SDM Bidang TIK Asia Pasifik

Huawei akan mengembangkan 2 juta profesional TIK secara global selama lima tahun.

Huawei
Foto: AP Photo/Mark Schiefelbein
Huawei

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Huawei mengumumkan penyelenggaraan program sertifikasi terbaru untuk mengembangkan ekosistem SDM TIK yang komprehensif. Sertifikasi ini dalam upaya membuka jalan menuju transformasi digital di wilayah Asia Pasifik.

Pengumuman program ini disampaikan bersamaan dengan digelarnya Huawei Asia Pacific ICT Talent Forum 2020 yang diikuti secara daring oleh lebih dari 2.000 partisipan.

Baca Juga

"Landasan industri TIK baru sekarang terdiri atas Cloud Computing, Big Data, Internet of Things dan Artificial Intelligence," kata Chief Digital Officer and Executive Consultant of Huawei Asia Pacific, Michael Macdonald, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (7/8).

Menurut Michael, dengan bermunculannya teknologi canggih, keterampilan dasar TI tidak lagi cukup. Ketika perusahaan-perusahaan mendefinisi ulang persyaratan kerja, lanskap TIK baru membutuhkan 5 juta profesional.

"Kami bermaksud mengembangkan 2 juta profesional TIK secara global selama lima tahun ke depan untuk mengimbangi tingginya permintaan terhadap pekerja terampil," ujar Michael.

"Pada tahun 2020, kami akan membangun lebih dari 200 Huawei ICT Academy dan melatih 10.000 sertifikasi ICT di wilayah Asia Pasifik," dia melanjutkan.

Michael menjelaskan ekosistem SDM TIK adalah strategi jangka panjang Huawei. Huawei akan bekerja dengan universitas dan mitra HALP lokal untuk membantu siswa dan praktisi TIK menjadi lebih kompetitif dalam karier mereka.

Untuk mengatasi tantangan kurangnya tenaga kerja terampil di sektor TIK, Huawei membangun ekosistem SDM untuk mendukung transfer karyawan yang memenuhi syarat ke industri TIK, yang sejalan dengan strategi pengembangan SDM-nya.

Ekosistem ini terdiri atas tiga inisiatif, yaitu Huawei Certification, Huawei Academy dan Huawei ICT Competition.

Huawei Certification merupakan standar sistem SDM yang mencakup 100 ujian sertifikasi dan 22 bidang teknis. Lembaga ini telah mensertifikasi lebih dari 260.000 siswa dan karyawan TIK, termasuk 19.000 di Asia Pasifik.

Diluncurkan pada 2013, Huawei ICT Academy telah melibatkan lebih dari 900 institusi pendidikan tinggi yang menawarkan kursus dan pelatihan TIK kepada lebih dari 45.000 siswa setiap tahun.

Hingga saat ini, Huawei telah mendirikan 103 ICT Academy di wilayah Asia Pasifik. Adapun Huawei telah memulai Huawei Competition pada tahun 2015 guna mempromosikan pengembangan SDM melalui kontes berbasis pengetahuan internasional.

Tahun ini, Huawei Asia Pacific ICT Talent Forum 2020 mengusung tema Connection, Glory, Future. Gelaran ini melibatkan para pakar industri dan profesor TI ini, membahas kebutuhan terhadap tenaga kerja TIK berketerampilan tinggi dan mengusulkan rencana berkelanjutan untuk membantu kawasan Asia Pasifik mengatasi kekurangan tenaga kerja di bidang tersebut.

Program Sertifikasi TIK Huawei Asia Pasifik terbuka untuk siswa dan praktisi TIK yang telah bergabung atau berencana untuk bergabung di Huawei Asia Pacific ICT Academy. Program ini berlangsung dari 4 Agustus hingga 30 November 2020.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement