Monday, 27 Rabiul Awwal 1446 / 30 September 2024

Monday, 27 Rabiul Awwal 1446 / 30 September 2024

Sinergi Bea Cukai dan Stakeholders Dorong Pulihkan Ekonomi

Jumat 07 Aug 2020 19:21 WIB

Red: Hiru Muhammad

Memperbaiki kondisi perekonomian yang sulit di masa pandemi Covid-19 bukanlah hal yang mudah. Membutuhkan semangat, sinergi dan kolaborasi antar pihak demi kepentingan nasional. Saat ini pemerintah sedang menggalakkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan berbagai kebijakan. Tidak mudah karena seolah berpacu dengan angka penyebaran Covid-19 yang tak kunjung reda. Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Tengah (Jateng) dan DIY, Padmoyo Tri Wikanto pada Jumat (07/08).

Memperbaiki kondisi perekonomian yang sulit di masa pandemi Covid-19 bukanlah hal yang mudah. Membutuhkan semangat, sinergi dan kolaborasi antar pihak demi kepentingan nasional. Saat ini pemerintah sedang menggalakkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan berbagai kebijakan. Tidak mudah karena seolah berpacu dengan angka penyebaran Covid-19 yang tak kunjung reda. Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Tengah (Jateng) dan DIY, Padmoyo Tri Wikanto pada Jumat (07/08).

Foto: istimewa
Bea Cukai telah memberikan fasilitas fiskal, mulai dari asistensi hingga perizinan

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG-–Memperbaiki kondisi perekonomian yang sulit di masa pandemi Covid-19 bukanlah hal yang mudah. Membutuhkan semangat, sinergi dan kolaborasi antar pihak demi kepentingan nasional. Saat ini pemerintah sedang menggalakkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan berbagai kebijakan. Tidak mudah karena seolah berpacu dengan angka penyebaran Covid-19 yang tak kunjung reda. Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Tengah (Jateng) dan DIY, Padmoyo Tri Wikanto pada Jumat (07/08).

Menyiasatinya, menurut Padmoyo pihaknya telah mengambil langkah untuk terus memberikan fasilitas fiskal secara proaktif, mulai dari asistensi hingga pemberian perizinan. “Hal ini agar industri merasakan kemudahan dan bantuan pemerintah, agar investasi tetap tumbuh, karyawan tetap dapat bekerja, sehingga kegiatan ekonomi terus berjalan,” ujarnya.

Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) dan para pengusaha yang menjadi stakeholder Kanwil Bea Cukai Jateng DIY pun mengapresiasi langkah Bea Cukai tersebut. Asisten General Manager PT Fuling Food Packaging Indonesia (FFPI), Jimmy Santoso, yang perusahaannya telah memanfaatkan fasilitas kawasan berikat, mengatakan bahwa keyakinan para investor untuk mendirikan perusahaan di Semarang, Jawa Tengah tidak terlepas dari mudahnya birokrasi.

“Terima kasih kepada Kanwil Bea Cukai Jateng DIY, Bea Cukai Semarang, serta pak Budi Budiatmoko dari GINSI yang telah membantu kami. Membimbing kami sampai kami bisa mendapatkan fasilitas kawasan berikat. Kami berjanji akan bekerja lebih baik lagi, menaati seluruh aturan pemerintah. Awal kami mendirikan perusahaan, kami banyak menemui kesulitan terkait bahan baku. Lalu kami dibimbing oleh GINSI dan para pimpinan Bea Cukai untuk mendapatkan fasilitas dan itu sangat penting untuk ekspor dan impor agar lebih efektif,” ujarnya.