Sabtu 08 Aug 2020 14:48 WIB

Terjadi Rekor Suhu, Lapisan Terakhir Es Kutub Utara Runtuh

Lapisan es di Kutub Utara menyusut sekitar 80 kilometer persegi.

Rep: zainur mahsir ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
Kutub Utara
Foto: Reuters
Kutub Utara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Para ilmuan di Layanan Es Kanada baru-baru ini melaporkan bahwa es utuh terakhir Kanada di Kutub Utara telah runtuh. Menurut informasi, penyusutan terjadi sekitar 80 kilometer persegi atau sekitar 40 persen dari luas awalnya.

Kejadian itu hanya terjadi dalam dua hari di akhir pada Juli lalu. Ilmwuan percaya, pecahnya es didorong terjadinya rekor suhu di wilayah tersebut, utamanya yang telah diukur 5 derajat Celcius (9 derajat Fahrenheit) di atas rata-rata dalam 30 tahun musim panas ini.

Baca Juga

“Bongkahan itu sebesar luas kota. Itu adalah potongan es yang besar,’’ ujar anggota tim peneliti dan ahli glasiologi dari Universitas Ottawa, Luke Copland.

Lebih jauh, sebuah kamp penelitian juga dilaporkan hilang dalam runtuhnya lapisan es itu. Hal serupa juga terjadi di danau epishelf terakhir di belahan bumi utara, danau itu merupakan danau air tawar yang dibendung oleh es yang mengapung di atas air laut.

Selain itu, dua lapisan es Kanada, yang terletak di Dataran Tinggi Hazen di Teluk St. Patrick juga disebut menghilang sepenuhnya pada musim panas ini. Menurut Pusat Data Salju & Es Nasional (NSIDC) di Boulder, Colorado, kejadian itu terjadi dua tahun lebih cepat dari perkiraan para ilmuwan.

"Ketika saya pertama kali mengunjungi lapisan es itu, mereka tampak seperti perlengkapan permanen lanskap," kata Mark Serreze, direktur NSIDC dan seorang ahli geografi di University of Colorado.

Sebagai informasi, Arktik sejauh ini telah menghangat pada tingkat dua kali rata-rata global dalam beberapa dekade terakhir. Namun demikian, para ilmuan menyatakan bahwa musim panas ini akan lebih ekstrim.

Perkiraan itu dilandasi fakta Juli lalu, di mana es laut Arktik mencapai titik terendah yang pernah tercatat. Bahkan, Arktik Rusia telah mengalami rekor panas dan kebakaran hutan, dengan suhu melebihi 100 derajat F di kota Verkhoyansk di Siberia pada akhir Juni lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement