Ahad 09 Aug 2020 18:06 WIB

Bill Gates Komentari Rencana Microsoft Akuisisi TikTok

Microsoft mempertimbangkan membeli seluruh operasi global TikTok

Red: Nur Aini
Bill Gates
Foto: EPA
Bill Gates

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pendiri Microsoft, Bill Gates, menggambarkan potensi kesepakatan TikTok sebagai piala beracun. Dalam wawancara dengan Wired, Gates menjelaskan bahwa akuisisi kesepakatan TikTok dan Microsoft tidak akan mudah atau pun sederhana.

"Siapa yang tahu apa yang akan terjadi dengan kesepakatan itu. Tapi ya, itu adalah piala beracun," kata Gates, dikutip dari The Verge, Ahad (9/8).

Baca Juga

Dia juga mengatakan bahwa menjadi pemain besar dalam bisnis media sosial "bukanlah permainan sederhana," karena Microsoft harus bersaing dengan tingkat moderasi konten yang sama sekali baru. Saat ditanya apakah Gates mewaspadai langkah Microsoft yang masuk ke dalam area media sosial, dia mengatakan bahwa Facebook memiliki lebih banyak pesaing adalah "kemungkinan hal yang baik", namun meminta Trump membunuh satu-satunya pesaing, itu sangat aneh.

Gates tampak bingung tentang berjalannya kesepakatan yang potensial tersebut, terutama dengan kebijakan Presiden Trump saat ini yang menyarankan Departemen Keuangan AS untuk mengambil bagian dari akuisisi.

"Saya setuju bahwa prinsip yang dijalankan ini sangat aneh," kata Gates. "Soal pemotongan itu tambah aneh. Namun, bagaimana pun juga Microsoft harus menangani semua itu."

Komentar Gates tersebut selang beberapa hari setelah Microsoft mengonfirmasi bahwa mereka mengejar kesepakatan untuk membeli operasi TikTok di AS, Australia, Kanada, dan Selandia Baru. Laporan lain menyebutkan bahwa Microsoft kemungkinan mempertimbangkan untuk membeli seluruh operasi global TikTok dan pembicaraan seputar kesepakatan khusus ini berada pada tahap "awal."

Presiden Trump juga menetapkan batas waktu hingga 15 September bagi Microsoft untuk menyelesaikan akusisi untuk menghindari pemblokiran TikTok di AS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement