Kamis 13 Aug 2020 13:57 WIB

NASA tak Lagi Pakai Nama Rasis untuk Benda Kosmik

NASA ingin semua nama yang diberikan bersifat ilmiah dan universal.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Alam semesta (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Alam semesta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Badan antariksa Amerika Serikat (AS) atau NASA akan menghentikan penggunaan nama-nama yang dianggap rasis untuk objek-objek astronomi. Sebelumnya, beberapa benda ruang angkasa memiliki nama panggilan yang ditujukan membuatnya lebih terdengar ‘ramah’ untuk orang awam atau publik.

Meski demikian, tak sedikit yang menilai bahwa nama yang diberikan NASA tersebut justru bersifat rasis. Seperti Eskimo yang digunakan sebagai nama panggilan untuk nebula planet NGC 2392.

Baca Juga

"'Eskimo secara luas dipandang sebagai istilah kolonial dengan sejarah rasis, yang dikenakan pada penduduk asli daerah Arktik. Sebagian besar dokumen resmi NASA telah menjauh dari penggunaannya," ujar NASA dalam sebuah pernyataan, dilansir Space, Kamis (13/8).

Tidak dijelaskan dalam pernyataan tersebut kritik atau diskusi apakah yang mendorong perubahan tersebut. Selain itu, NASA mengatakan tidak akan lagi menggunakan  istilah 'Siamese Twins Galaxy' untuk merujuk pada NGC 4567 dan NGC 4568, sepasang galaksi spiral yang ditemukan di Cluster Galaksi Virgo.

Selanjutnya, NASA hanya akan menggunakan nama resmi atau nama yang bersifat teknis. Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi badan antariksa itu untuk misi sains mengatakan sangat mendukung evaluasi ulang berkelanjutan kami atas nama-nama yang kami gunakan untuk merujuk pada objek astronomi.

“Tujuan kami adalah agar semua nama selaras dengan nilai-nilai keragaman dan inklusi. Kami akan bekerja secara proaktif dengan komunitas ilmiah untuk membantu memastikan hal itu. Sains adalah untuk semua orang, dan setiap aspek pekerjaan kami perlu mencerminkan nilai itu,” jelas Zurbuchen.

Meski tidak jelas apa langkah selanjutnya yang ditindaklanjuti oleh NASA untuk mencegah penggunaan bahasa yang dianggap tidak pantas tersebut, NASA sedang memeriksa penggunaan terminologi tidak resmi untuk benda-benda kosmik sebagai bagian dari komitmennya terhadap keanekaragaman, ekuitas, dan inklusi. Mereka menegaskan akan bekerja dengan sejumlah pakar inklusi dan ekuitas dalam ilmu astronomi, serta fisik untuk panduan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement