REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah studi menunjukkan virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) dapat bertahan di permukaan benda, termasuk bahan-bahan kemasan suatu produk untuk jangka waktu tertentu, tergantung kondisi seperti suhu, kelembapan, dan jenis bahan itu sendiri. Sebelumnya, di Shenzen, China terdapat sayap ayam yang ditemukan positif terpapar virus penyebab Covid-19.
Hal ini membuat pihak berwenang di kota tersebut memperingatkan agar masyarakat berhati-hati saat membeli produk makanan impor yang dibekukan. Menurut pernyataan pejabat Shenzen, sayap ayam itu berasal dari Santa Catarina, Brasil.
Dalam insiden serupa yang dilaporkan sebelumnya di China, terdapat kemasan makanan laut beku impor dinyatakan membawa virus penyebab Covid-19. Dalam kasus saat ini, semua orang yang mungkin telah melakukan kontak dengan produk tersebut telah dites negatif untuk virus corona jenis baru.
Di antara sampel makanan laut beku yang pernah dites positif Covid-19 adalah udang dari Ekuador. Jadi, seberapa umum kemasan makanan terkontaminasi dan bagaimana dengan makanan itu sendiri? Timbul juga pertanyaan haruskah orang-orang di seluruh dunia mengambil tindakan pencegahan tambahan?