REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL-- Ponsel flagship Samsung Galaxy Note 20 baru-baru ini diumumkan datang tanpa sensor Time of Flight (ToF). Selanjutnya laporan terbaru dari Korea Selatan mengklaim Galaxy S21 juga akan datang tanpa modul ToF.
Samsung memutuskan untuk meniadakan sensor ToF pada Galaxy S21, karena tidak cukup kasus penggunaan untuk teknologi tersebut saat ini. Selain itu, teknologi indirect ToF yang digunakan Samsung kurang kuat dibandingkan dengan direct ToF yang digunakan oleh Apple.
Dilansir dari GSM Arena, Ahad (16/8), yang terakhir dikembangkan oleh Sony, dan Samsung tidak bisa mendapatkannya karena Apple memiliki kesepakatan eksklusif dengan raksasa teknologi Jepang itu. Namun, Samsung belum meninggalkan konsep ToF.
System LSI Business milik perusahaan dilaporkan mengembangkan sensor gambar yang dapat meningkatkan teknologi indirect ToF. Tetapi raksasa teknologi Korea itu akan mempertimbangkan untuk menggunakannya di smartphonenya usai meliihat bagaimana Apple menerapkan teknologi ToF di produk-produknya pada masa mendatang dan respon pasar terhadapnya.
Sebelumnya, lebih dari sebulan yang lalu, sebuah laporan muncul mengklaim Samsung sedang dalam pembicaraan dengan BOE tentang produksi pandel OLED untuk beberapa ponsel pintar Korea. Panel ini digunakan termasuk untuk Galaxy S21 atau S30 mendatang.
Tetapi, menurut rumor terbaru di lapangan, OLED milik MOE tidak lulus pengujian internal Samsung sehingga tidak akan digunakan. Kabarnya Samsung tidak puas dengan kualitasnya.
Menurut laporan GSM Arena, karena hal tersebut, Samsung akan terus menggunakan OLED internal. BOE kini sedang mencari cara untuk masuk ke rantai pasokan Apple, tetapi juga gagal dalam tes awal untuk produksi layar iPhone 12. Hal ini akan menjelaskan mengapa Samsung memegang 80 persen dari pasokan OLED untuk iPhone tahun ini.