Senin 24 Aug 2020 08:05 WIB

Rekor Internet Tercepat, Bisa Unduh 1.500 Film dalam 1 Detik

Rekor baru transfer data tercepat 178 terabit per detik

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Internet. Ilustrasi
Foto: Foxnews
Internet. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Internet telah mengubah sebagian besar kehidupan manusia selama beberapa dekade terakhir. Kini, para peneliti baru saja mencetak rekor baru untuk kecepatan transmisi data.

Dilansir dari Science Alert, Senin (24/8), mereka mencatat kecepatan luar biasa 178 terabit per detik (Tbps). Itu sekitar lima kali lebih cepat dari rekor sebelumnya yang dibuat oleh tim peneliti di Jepang dan kira-kira dua kali lebih cepat dari internet terbaik yang tersedia saat ini.

Baca Juga

Dengan kecepatan baru, internet tersebut bisa mengunduh sekitar 1.500 film 4K berukuran sekitar 15GB dalam satu detik.

Menurut ilmuwan di balik proyek tersebut, teknologi yang digunakan untuk mencapai rekor 178Tbps dapatkan ditambahkan ke pipa serat optik yang ada dengan relatif mudah.

Internet saat ini dibangun di atas rute serat optik yang menggunakan amplifier untuk menghentikan penurunan kualitas sinyal cahaya. Menambahkan teknologi baru ke amplifier yang ada, yang berjarak sekitar 40-100 km, akan membutuhkan sebagian kecil dari pengeluaran yang diperlukan untuk mengganti serat yang sebenarnya.

“Sementara inteerkoneksi pusat data cloud mutakhir saat ini mampu mengangkut hingga 35 Tbps. Kami bekerja dengan teknologi baru yang memanfaatkan infrastruktur yang ada secara lebih efisien, memanfaatkan bandwith serat optik dengan lebih baik dan memungkinkan kecepatan transmisi rekor dunia 178 Tbps,” kata insinyur elektronik dan listrik Lidia Galdino dari University College London di UK.

Untuk mencapai kecepatan yang memecahkan rekor ini, tim menggunakan rentang panjang geelombang yang lebih luas (warna cahaya) daripada yang biasanya digunakan untuk mengirimkan data. Sistem dipesan lebih dahulu menggunakan bandwith 16,8 terahertz (THz) dalam inti serat tunggal, empat kali lipat 4,5 THZ yang digunakan oleh sebagian infrastruktur mereka saat ini.

Peningkatan bandwith itu juga membutuhkan dorongan daya sinyal dan beberapa teknik penguat yang berbeda digabungkan dalam kasus ini. Sistem hybrid mengelola properti  setiap panjang gelombang dengan hati-hati, menggunakan proses yang disebut pembentukan konstelasi untuk mengoptimalkan transmisi sinyal dan menghindari interferensi.

Kombinasi dari teknik-teknik ini berarti lebih banyak informasi dapat dikemas ke dalam ruang yang sama dan dikirimkan lebih cepat. Tanpa informasi tersebut, akan menjadi kacau di sepanjang jalan.

Rekor 178Tbps yang baru mendorong batas teoritis dari apa yang dapat diambil jaringan transfer data. Gagasan untuk mengambil lebih banyak informasi melalui pipa serat optik yang ada adalah salah satu yang banyak ditelusuri ilmuwan. Mereka mencoba mencapai keseimbangan antara mendapatkan data yang bergeser sebagai foton cahaya lebih cepat, tanpa foton tersebut saling mengganggu.

Pandemi Covid-19 memaksa banyak orang untuk bekerja dan bersosialisasi di internet daripada bertatap muka, kebutuhan akan kecepatan yang lebih cepat dan bandwith yang lebih besar belum pernah menjadi topik yang lebih populer.

“Terlepas dari krisis Covid-19, lalu lintas internet telah meningkat secara eksponensial selama 10 tahun terakhir dan seluruh pertumbuhan permintaan data ini terkait dengan penurunan biata per bit,” kata Galdino.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement