REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak pemilik kendaraan tidak menyadari bahwa sepeda motor yang diam dalam waktu yang lama juga tetap membutuhkan penggantian oli secara rutin. Sebab, fungsi oli sudah berkurang.
Technical Specialist PT Pertamina Lubricants Agung Prabowo mengungkapkan oli yang terlalu lama di dalam mesin memerlukan pergantian rutin karena fungsinya sebagai pelumas, pendingin, dan pembersih telah berkurang seiring waktu.
"Fungsi oli kan melumasi gesekan bantalan, pendingin juga berfungsi menangkal efek radiasi yang ada di dalam mesin pertama kali adalah oli yang ketemu sebelum bidang mesin berikutnya, kemudian pembersih yakni membersihkan sisa-sisa pembakaran," ungkap Agung Prabowo beberapa waktu yang lalu.
Sebagaimana diketahui, pabrikan motor kebanyakan menyarankan untuk penggantian oli itu dilakukan pada rentang waktu dua bulan sekali atau jika sudah mencapai 2000 km tergantung mana yang terlebih dahulu dicapai.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan oli itu menjadi stres, menurut Agung. yakni adanya asam dari oksidasi. Zat itulah yang menimbulkan oli itu dianggap stres sehingga perlu diganti agar mesin tetap sehat dan performa baik.
Dia juga tidak menyarankan untuk pemilik kendaraan roda dua menggunakan oli diesel yang jangka panjangnya akan merusak onderdil motor itu sendiri.
"Jika menggunakan oli diesel pada motor si zat aditif tadi adalah deterjen yang membersihkan ruang pembakaran," kata dia
"Oli itu kalau dibiarkan lama-lama akan menggumpal atau mengerak ya, salah satunya itu yang akan terjadi jika menggunakan oli diesel pada motor, zat dispersan di sini menjaga supaya partikel tetap kecil, tapi lama-lama juga akan habis aditifnya karena umur oli dan menumpuk sulfurnya," kata dia.
Dalam kasus ini, Agung sangat menyarankan pemilik kendaraan untuk menyesuaikan dengan spesifikasi dari kendaraan mereka sendiri. Dalam pemilihan oli cukup mudah karena sudah tertera pada manual book kendaraan yang kita beli.