Kamis 27 Aug 2020 17:16 WIB

Mendikbud: Paten Merdeka Belajar Kembali kepada Masyarakat

Pengihabahan paten Merdeka Belajar dari Sekolah Cikal tanpa kompensasi

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyampaikan tanggapan tentang rekomendasi Panitia Kerja (Panja) Pembelajaran Jarak Jauh dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/8/2020). Rapat kerja tersebut  membahas tentang laporan keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2019, proses hibah hak paten merdeka belajar serta kebijakan sekolah yang berada dalam zona hijau COVID-19.
Foto: ANTARA/Puspa Perwitasari
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyampaikan tanggapan tentang rekomendasi Panitia Kerja (Panja) Pembelajaran Jarak Jauh dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/8/2020). Rapat kerja tersebut membahas tentang laporan keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2019, proses hibah hak paten merdeka belajar serta kebijakan sekolah yang berada dalam zona hijau COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengatakan paten Merdeka Belajar sudah dihibahkan kepada pemerintah sehingga bisa dikembalikan kepada masyarakat.

"Saat ini masih proses hukum, transisi untuk menghibahkan kepemilikan merek dagang dan jasa Merdeka Belajar kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Nadiem dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR yang disiarkan langsung RTV Parlemen diikuti dari Jakarta, Kamis (27/8).

Nadiem mengatakan penghibahan paten berupa merek dagang dan jasa Merdeka Belajar dari PT Sekolah Cikal kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tanpa ada kompensasi sama sekali. Dengan penghibahan tersebut, maka hak paten Merdeka Belajar bukan untuk dikomersialisasi, melainkan untuk dikembalikan manfaatnya kepada masyarakat Indonesia.

"Agar pemerintah bisa menggaransi bahwa hak paten tersebut tidak dimiliki dan digunakan oleh satu pihak untuk dikomersialisasi. Bila dibubarkan, masih bisa diambil pihak lain dan kamiakan memulai dari awal lagi," tuturnya.

Terkait dengan proses hibah secara sukarela tanpa ada kompensasi apa pun, Nadiem memberikan penghargaan sebesar-besarnya kepada PT Sekolah Cikal. Nadiem berharap penghibahan itu menyudahi polemik atas isu hak paten Merdeka Belajar dan menghilangkan kecemasan masyarakat yang sempat muncul.

Komisi X DPR mengadakan rapat kerja bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim dengan sejumlah agenda, antara lain tentang pembelajaran jarak jauh dan laporan keuangan APBN 2019.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement